Kawan-kawan Shita kemudian mendapatkan petunjuk dari sejumlah warga lokal bahwa Shita adalah orang yang terpilih menjadi penghuni Saranjana. Â Untuk masuk ke prtal dati kota ghaib itu mereka harus menggunakan sebuah Mandau khusus yang untuk mendapatkannya perlu pertaruhan nyawa dan untuk mencapai portalnya pun melalui hadangan mahluk-mahluk ghaib yang berpotensi mencelakakan mereka.
Kalau pun mereka dapat menembus portal tersebut, apakah mereka dengan berhasil membawa Shita kembali ke dunia manusia? Â Yang paling penting lagi apakah mereka semua selamat dari misi ini atau justru menjadi korban? Saranjana: Kota Ghaib menawarkan ketegangan terutama di paruh kedua film ini yang membuat penonton seperti saya gelisah.
Lubang Cerita
Satu-satunya lubang cerita dalam film ini ialah tidak terlibatnya (diperlihatkan) pejabat daerah, polisi atau pihak berwenang lain kecuali panitia event musik dalam pencarian. Paling tidak mereka menerima laporan.
Padahal ini kasus serius: artis Jakarta terkenal hilang dan peristiwanya akan menjadi preseden buruk bagi pariwisata daerah tersebut. Selain itu setahu saya manajemen sebuah band kondang tidak hanya satu orang.
Kemudian mengapa melakukan pencarian yang begitu penting dan berbahaya di daerah asing itu tidak menggunakan jasa orang lokal (selain tukang perahu) sebagai pemandu? Apakah begitu naifnya anak-anak Jakarta ini hanya didorong persahabatan melakukan petualangan masuk hutan tanpa pengalaman? Â
Namun sebagai debutan sineas film ini menawarkan sajian horor unik bernuansa lokal patut diapresiasi. Sebagai penikmat film Indonesia rasanya ini tontonan wajib.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H