"Nanti diangkut oleh bank sampah (Bank Sampah Induk). Kami ada buku tabungannya juga," terangnya.
Selain pengolahan sampah, SD Pelita Fajar juga menerapkan penataan infrastruktur yang ramah lingkungan. Salah satunya adalah membangun serapan air yang nantinya dimanfaatkan sumber mata air yang baru.
"Walaupun kami ada di wilayah rawan banjir, syukur, di sini drainasenya bagus. Ada juga bak kontrol di bawah yang bisa kami cek setiap saat," katanya.
Apriyani mengajak, khususnya kepada seluruh pegiat pendidikan untuk sama-sama membiasakan anak memilah sampah sejak dini.
"Mari biasakan anak didik kita untuk membuang sampah ke tempatnya, sesuai dengan jenisnya," pungkasnya.
SD Pelita Fajar bukan satu-satunya sekolah hijau di kota kembang ini.  SD Ar Rafi di Sukapura, Kecamatan Kiara Condong juga  mendorong para siswanya untuk meminimalisir produksi sampah. Para siswa diminta membawa bekal dari rumah. Kalau pun harus jajan di kantin sekolah, mereka wajib  dan menggunakan wadah sendiri.
Para siswa juga dibiasakan untuk memilah sampah di sekolah sesuai kategori yang sudah ditentukan yaitu sampah organik, non organik, dan residu.
SD Ar Rafi
SD Ar Rafi merupakan sekolah yang telah meraih status Adiwiyata. Yaitu Sekolah yang peduli lingkungan yang sehat, bersih serta lingkungan yang indah.
Koordinator Adiwiyata SD Ar Rafi, Diny Hidayanti mengatakan, sekolahnya telah menerapkan program pemilahan sampah ini sejak lama.
"Kami di kelas sudah ada sampah daur ulang setiap pekan akan diambil dan ditimbang dan dimasukan ke bank sampah. Untuk bank sampah sudah mulai dari 2016 dan sudah ada sampah terpilahnya," jelas Diny.Â