Brasil mendominasi hilangnya hutan tropis primer dan pada 2022 ini meningkat lebih dari 14%. Â Tahun 2022 adalah tahun terakhir pemerintahan Presiden Brazil Jair Bolsonaro, yang ternyata justru menyumbang lebih dari 40 persen dari semua angka deforestasi itu.
Di negara bagian Amazonas, yang merupakan rumah bagi lebih dari separuh hutan utuh Brasil, laju deforestasi meningkat hampir dua kali lipat selama tiga tahun terakhir.
Menebang atau membakar hutan yang lebih tua di negara-negara itu menyebabkan karbon yang tersimpan dilepaskan ke atmosfer, menaikkan suhu di seluruh dunia.
Padahal hutan  juga penting untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mata pencaharian jutaan orang.
"Angka 2022 sangat mengecewakan. Kami berharap sekarang untuk melihat sinyal dalam data (yang kami miliki) bahwa kami sedang membalikkan situasi dalam situasi deforetasi ini," ujarFrancis Seymour, seorang pejabat World Resources Institure (WRI) kepada VOA Â
Global Forest Watch menghitung 'hutan primer', yang mencakup hutan dewasa yang belum dibuka atau ditanam kembali dalam sejarah belakangan ini.
Lembaga ini mengungkapkan hutan sejenis itu melindungi dunia dari perubahan iklim karena menyerap karbon dioksida dalam jumlah yang massif. Kehilangan hutan tropis pada tahun lalu menyebabkan dunia harus melepaskan sekitar 2,7 gigaton karbon dioksida, setara dengan emisi bahan bakar fosil tahunan India.
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H