Janji pemimpin dunia untuk menghentikan deforestasi tampaknya hanya tinggal janji. Selama 2022 sebanyak 6,6 juta hektar hutan di seluruh dunia lenyap. Â Jumlah ini menurut penilaian kolaisi organisasi lingkungan hidup meningkat empat persen dibanding 2021.
Data baru, seperti dikutip dari BBC yang dikumpulkan oleh University of Maryland, daerah tropis kehilangan 10% lebih banyak hutan hujan primer pada 2022, dibandingkan 2021, dengan total lebih dari 4 juta hektare (hampir 16.000 mil persegi) ditebang atau dibakar.
Itu artinya menurut para aktivis dunia sedang bergerak menuju ke arah yang salah. Meskipin demikian para aktivis mengakui beberapa negara telah mengurangi laju deforestasi, dan tindakan seperti reformasi perdagangan masih bisa membalikkan keadaan.
Bersamaan dengan penilaian ini, salah satu organisasi, WWF, merilis laporan yang menguraikan apa yang perlu dilakukan untuk menghentikan deforestasi.
Diperlukan perjanjian yang menyerukan negara-negara untuk mengakhiri subsidi yang berbahaya dan mengubah sistem perdagangan internasional untuk menghentikan penjualan produk-produk yang terkait dengan deforestasi.
"Mengapa dunia masih melakukan tindakan yang salah terhadap hutan setiap tahunnya? Jawabannya menjadi jelas jika Anda melihat apa yang kita investasikan," kata Erin Matson dari Climate Focus, sebuah perusahaan penasihat internasional, yang ikut menulis penilaian ini kepada New Scientist.Â
Deforestasi Mendorong Kenaikan Suhu Bumi
Pada KTT COP26 di Glasgow pada  2021, lebih dari 100 negara -- yang merupakan rumah bagi 85 persen hutan dunia -- berjanji untuk mengakhiri deforestasi pada 2030. Analisis baru oleh Global Forest Watch menunjukkan bahwa janji baru yang dibuat di Glasgow tidak ditepati.
Namun dengan meningkatnya deforestasi, banyak negara tidak berada pada jalur yang tepat untuk memenuhi komitmen mereka, penilaian menyimpulkan.
Hilangnya hutan primer tropis dipandang sangat penting bagi pemanasan global dan keanekaragaman hayati.Hutan hujan di Brasil, Republik Demokratik Kongo, dan Indonesia, menyerap gas rumah kaca dalam jumlah besar.