Upaya pemadaman kebakaran yang terjadi di lereng gunung pada umumnya karena tim gabungan berhadapan dengan kendala alam yaitu terjadi di tempat yang ketinggiannya di atas 2.000 meter, medan yang didominasi lereng dan jurang yang curam, serta angin kencang membuat api membesar.Â
Pemadaman kebakaran di medan seperti ini membutuhkan heli water bombing dengan pengambilan air yang butuh waktu.  Hal berbeda terjadi pada Tim Gabungan ketika melakukan  pemadaman kebakaran di dataran rendah dan di daerah yang mudah air membutuhkan lebih cepat.
Jangan Sembarangan Nyalakan Api
Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan potensi bahaya yang dihadapi Indonesia selama masa El Nino 2023 dengan cuaca ektremnya. Â Kepala BMKG Dwikorita Karnawati menjelaskan laju kenaikan suhu lokal dan global dapat melonjak lebih tinggi jika tidak ada mitigasi yang tepat.
"Kekeringan dan bencana hidrometeorologi yang saat ini terjadi hanyalah awal dari rangkaian bencana iklim yang diprediksi akan terus meningkat dalam intensitasnya," ujarnya kepada awak media 10 Oktober 2023.
BMKG memprediksi El Nino akan tetap berlangsung hingga akhir tahun. Meskipun ada harapan dengan masuknya angin monsun dari arah Asia mulai November 2023 mendatang. Â Lembaga ini meminta masyarakat untuk berhati-hati agar tidak mengakibatkan nyala api karena kondisi masih kering sehingga jika terjadi kebakaran maka pemadaman akan sulit dilakukan.
El Nino merupakan fenomena iklim yang dapat memengaruhi pola cuaca di berbagai wilayah, menyebabkan kemarau yang panjang dan cuaca ekstrem.
Karena potensi kebakaran yang paling sulit terjadi lereng gunung para pencinta alam mengingatkan pada pendaki gunung amatir. Â Musim kemarau justru membuat suhu udara lebih dingin daripada musim hujan dan lebih kering.
Namun Justru pada saat itu para pencinta alam dan aktivis lingkungan mengingatkan agar para pendaki sebaiknya tidak membuat api unggun dan merokok untuk menghangatkan tubuh. Lebih menggunakan jaket khusus.
"Mereka menyalakan api unggun akan meninggalkan bara api dan puntung rokok masih menjadi potensi menyala menjadi kebakaran ketika mengenai rumput yang kering," kata alumni Mapala Universitas Indonesia Ripto Mulyono kepada Koridor.Â