Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Nature Pilihan

Amazon Alami Kekeringan Terburuk, Lebih Seratus Lumba-lumba Mati

3 Oktober 2023   11:27 Diperbarui: 3 Oktober 2023   22:04 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kekeringan di Amazon juga berdampak pada perekonomian. Laporan menyebutkan ketinggian air di bawah rata-rata   di 59 kota di Negara Bagian Amazonas, sehingga menghambat aktivitas transportasi dan penangkapan ikan di sungai. Kekeringan parah yang mungkin berdampak pada sekitar 500.000 orang pada akhir tahun ini.

Pihak berwenang seperti dilansir dari AP News  memperkirakan akan terjadi kekeringan yang lebih akut dalam beberapa minggu ke depan, yang dapat mengakibatkan kematian lumba-lumba lebih lanjut.

Lumba-lumba, yang dikenal sebagai boto di Amazon, sering dianggap sebagai indikator kesehatan sungai. Makhluk ini memakan piranha dan berwarna merah jambu atau abu-abu. Mereka memegang status semi-mitologis dalam budaya tradisional dan diklasifikasikan sebagai terancam punah oleh Persatuan Internasional untuk Konservasi Alam. Mereka adalah satu dari enam spesies lumba-lumba air tawar yang tersisa di dunia. Oleh karena itu, menurut situs  Bnn Network kematian massal mereka dapat menandakan potensi bencana ekologis.  

Menurut Otoritas Pelabuhan Manaus, yang memantau ketinggian air, ketinggian air sungai berada pada 16,7 meter (55 kaki) pada hari Selasa, 27 September sekitar enam meter (20 kaki) di bawah ketinggian air pada hari yang sama tahun lalu. Ketinggian air terendah tercatat pada 24 Oktober 2010, ketika ketinggian air sungai turun menjadi 13,6 meter (sekitar 45 kaki).

Kekeringan diperkirakan akan berlangsung lebih lama dan lebih intens karena fenomena iklim El Nio yang menghambat pembentukan awan hujan, kata otoritas pertahanan sipil.

Perubahan iklim memperburuk kekeringan dengan menjadikannya lebih sering, lebih lama, dan lebih parah. Temperatur yang lebih hangat meningkatkan penguapan, yang mengurangi air permukaan dan mengeringkan tanah dan tumbuh-tumbuhan.

Irvan Sjafari

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun