Pada 8 September hingga 11 September 2023, saya melakukan perjalanan ke Malang dan Batu, Jawa Timur. Â Perjalanan itu didorong dua hal, pertama nostalgia. Saya terakhir kali ke Malang pada Desember 1994. Â Pada waktu itu targetnya ingin mengupas toko-toko tua di Kota Malang. Tentunya perjalanan nostalgia perubahan apa yang terjadi.
Kedua, saya sengaja mengambil cuti dari kantor untuk memenuhi janji pada seseorang di Kota Batu dan itu harus jadi satu paket dengan budget yang pas-pasan dan dalam waktu singkat mendapatkan banyak hal.
Pengalaman waktu menjelajah Palembang hanya dalam tiga hari dua malam bersama TX Travel pada 2015 membuat pelajaran bagaimana singgah di sejumlah spot dan melakukan berbagai aktivitas secara efektif.
Berangkat dari Stasiun Senen pukul 17.25 pada 7 September dan tiba di Stasiun Malang keesokan paginya sekitar pukul 06.20 pada 8 September 2023. Saya segera ke Pondok Backpacker yang terletak di Jalan Basuki Rachmat yang sudah saya pesan sebelum keberangkatan.
Stevanus, karyawan penginapan itu menyambut saya pagi itu, namun saya check in baru siangnya. Harga per bed (karena system dormitory) Rp75 ribu mengingatkan saya waktu menginap di tempat yang konsepnya sama di Pasirkaliki, Bandung berapa tahun silam.Â
Teman sekamar saya seorang Mesir, mengaku bernama Achmad, nekat travelling keliling Indonesia dengan uang pas-pasan. Â Sayangnya hari itu dia pulang. Namun yang saya suka menginap di tempat penginapan Backpacker selalu dapat kenalan baru lintas negara dan budaya.
Setelah istirahat sejenak saya mengisi waktu dengan singgah di Alun-alun Malang sambil mencari sarapan. Â Seperti saya baca pada sejumlah referensi, wajah alun-alun sudah jauh lebih bagus daripada ketika saya berkunjung dalam 30 tahun yang lalu.Â
Salah satu inovasi yang menarik ialah adanya sarang burung merpati yang tak sungkan untuk mendarat di lapangan seolah tak terusik  dengan kehadiran manusia yang menjadi pengunjung.  Di sudut selatan ada kawasan bermain anak-anak dengan sarananya, mirip yang saya lihat waktu singgah di Alun-alun Bandung. Â