"Dulu belum ada glamping sama resto Phinisi," ucapnya.
Situ Patenggang kini lebih ramah pengunjung. Selain pemandangannya yang memanjakan mata, fasilitas seperti glamour camping alias glamping dan resto di atas kapal phinisi juga menjadi lokasi yang banyak diburu pengunjung.
Lokasi glamping-nya berada persis di tepian danau Situ Patenggang. Untuk sampai ke tempat bernama Glamping Lakeside Rancabali ini harus menyebrangi danau terlebih dahulu dengan menaiki perahu yang tersedia yang dibanderol 20 ribu untuk pulang pergi.
Tak jauh dari Glamping Lakeside Rancabali, Pinisi Resto yang gagah dan menawan berdiri. Harus menyebrangi jembatan kayu untuk sampai ke sana. Panorama alam Situ Patenggang terpampang jelas dari pinisi resto ini.
Pagi yang Magis
Jika di pagi hari, Situ Patenggang akan tampak magis dengan kabut-kabut yang menyelimutinya. Pohon pinus yang berjejer dan perkebunan teh yang membentang seketika membuat lupa bahwa tempat ini ada di Jawa Barat. Â
Sama halnya ketika Deni atau yang akrab disapa deden ini mencicipi beberapa menu yang tersedia di Pinisi Resto. Udara yang dingin ditambah sajian pisang keju dengan teh khas Ciwidey yang disajikan hangat menambah suasana yang asri, sejuk nan menenangkan.Â
Selain Glamping dan Pinisi Resto, jembatan gantung dengan predikat terpanjang se-Asia Tenggara juga ada di sini. Namanya Jembatan Gantung Rengganis, membentang sepanjang 370 meter menuju Kawah Rengganis.
Tak hanya sampai di situ, jika hanya ingin bersantai-santai di tepian Danau Situ Patenggang pengelola setempat juga menyediakan jasa sewa tikar. Bisa camping ala-ala sambil membuat konten tentu saja. Â
Deni menutup perjalanan sembari berjalan-jalan mengelilingi perkebunan teh dan berinteraksi dengan warga sekitar. Pasalnya, banyak warga yang sedang memetik teh.
"Orangnya ramah-ramah, jadi kita bisa ngobrol sambil diajarin cara memetik teh. Ada yang manual pakai tangan ada juga yang pakai gunting khusus gitu," ujar Deni menceritakan pengalamannya memetik daun teh bersama warga lokal.