Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Situ Patenggang Tidak Lekang Dimakan Zaman

23 Juli 2023   12:11 Diperbarui: 25 Juli 2023   13:04 493
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Priangan Selatan  mempunyai kekayaan panorama alam yang melimpah bahkan masih bertahan lebih dari seratus tahun sebagai tempat wisata. Salah satu di antaranya dalah Situ Patenggang (ada yang menyebut Situ Patengan), Ciwidey, Bandung Selatan.

Sejumlah referensi menyebutkan keindahan Situ Patenggang. Seorang wisatawan Belanda V. H. Ahn---Kobler menulis sajak  tentang keindahan  danau itu dalam Tropisch Netherland edisi 31 Maret 1931

Apakah Anda melihat pegunungan biru di sana? Di tangan mereka terdapat sebuah danau; Berkilau, murni, tersembunyi, kesepian, Di lingkungan dewa yang agung.

Keperakan adalah cerminnya Bidang bayangan hijau tua: Refleksi hutan Dengan atap daunnya yang suram.

Dari tengah muncul sebuah pulau, Dedaunan lembut di sekitar semak dan pohon, Bebatuan dalam bentuk aneh Seperti dongeng, seperti mimpi.

Sajak itu menyampaikan bahwa telaga atau Situ Patenggang memberikan kesan romantis, eksotis bahkan fantastis bagi wistawan masa itu yang menyukai destinasi yang butuh keheningan.

Penulis Lainnya Rietsma dalam artikel bertajuk Indische Weekend dalam majalah yang sama edisi 20 Februari 1939 melukisan Telaga Patengan yang tenang, tempat danau Junghuhn pernah hidup begitu lama. Perahu nelayan ramping melesat melalui alang-alang, dan sesekali terdengar tembakan saat seorang pemburu mencoba menangkap bebek atau meliwi.

Situ Patnggang tempo dulu.  Sumber gambar:  Tropisch Netherland edisi 31 Maret 1931 
Situ Patnggang tempo dulu.  Sumber gambar:  Tropisch Netherland edisi 31 Maret 1931 

Reitsma bersama rekannya Hoogland  juga menulis perjalanan ke Priangan Selatan dalam buku Gids Van Bandoeng Omstreken terbitan 1921

Salah satu laporannya meyebutkan dari Kawah Tjibouni (Kawah Cibuni) setengah jam berjalan kaki ke danau gunung Telaga Patengan yang menakjubkan, yang dapat dilihat dari puncak Patoeha (Patuha) Seseorang dapat berjalan mengelilingi danau, yang luas.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun