Makhluk asing lainnya melihat itu dengan geram,  melihat manusia berhasil membunuh kawannya. Kapten Bismo memerintahkan anak buahnya melakukan  tembakan roket ke tanah hingga satu makhluk itu terlempat ke udara dan dari bawah Zia, Kanaya dan Yura menembak serentak dan mahluk itu terkena dan jatuh terkoyak. Sudah dua alien tewas.  Kawanan lain memandang geram.
Serangan para alien itu berhenti setelah membunuh berapa serdadu Nusantara, anak buah Lanun Hitam dan VGC. Mereka mundur dengan kapal cakramnya melesat ke angkasa membawa Van De Bosch, Slamet dan  sejumlah VGC lainnya, termasuk Kapten Speelman yang baru saja selamat dari kapal selamnya yang tenggelam.
"Mereka menandai kita. Mulai saat ini Manuk Dadali akan ditandai. Namun mereka nggak bertujuan memerangi kita saat ini," ucap Raya.
"Jadi apa tujuannya?" tanya Kapten Bismo yang mulai gentar.
"Sampel," kata Raya. "Sampel species!"
Dua mayat mahluk itu juga dievakuasi.
Vaandrig August Tidelman dan dua belas serdadu VGC tersisa ditawan berikut  dua puluhan anak buah Mujitaba.
Begitu juga Adolf yang akan didakwa terlibat serangkaian pembunuhan dan pengkihanatan bersama orang-orang Slamet masih di Nusantara , seperti Teguh Sumarto yang akan diinvestigasi.
"Jangan khawatir kami antar kau Ke Planet Oranye. Raja kamu pasti memaafkan..!" kata Kapten Bismo kepada August yang masih muda.
"Jangan ke sana, Planet Genesis tempat Koloni orang Eropa dan Amerika jauh dari sini. Â Ratu kami di sana. Planet Orange itu tempat para petualang. Mereka kebanyakan seperti Van De Bocsh."
"Orang-orang Amerika dan Eropa berkumpul di Planet Genesis, itu bisa jadi kunjungan berikutnya," kata Raya.