Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Petualangan Manuk Dadali (13, Pesta Terakhir Kumpeni)

7 Mei 2022   20:49 Diperbarui: 7 Mei 2022   21:00 302
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-Irvan Sjafari

Greg tidak akan pernah ditemukan. Mujitaba menunjuk lokasi dia membunuh Greg yang ternyata didudukinya di tepi pantai.

Tentara VGC terlalu fokus pada kedatangan tentara Nusantara dan di pihak lain mengangkut biji-biji berwarna oranye menyala dalam kontainer ke dalam pesawat berbentuk Gagak Raksasa yang merupakan pesawat antariksa mereka.

"Itu lebih ampuh dari uranium, namanya kami patenkan sebagai Ultra Orange sesuai tempat tinggal kami.  Sayang justru ada di planet itu dan suatu planet lagi. Yang juga sedang dieksplorasi," ujar Van De Bosch kepada Raya. "Seharusnya Nona bekerjasama dengan kami."

Mereka tidak menyadari para sirens sedang berenang dengan kecepatan tinggi ke arah mereka. Mereka dipimpin oleh istri Sono.  Peperangan akan dimulai. Para sirens ini lebih waspada dibanding VGC yang tidak memperhatikan bahwa dari wilayah Timur bergerak kekuatan lain, mahluk setinggi tiga hingga lima meter berdiri dengan dua kaki yang kokoh dan delapan tangan yang kokoh. Kepala mereka lancip dengan mata tajam, hidung  dan telinga yang runcing. Jumlah mereka ratusan, mereka mengintai di bukit sebuah pulau dengan mata yang tajam bisa melihat kejauhan.

Para siren menakuti mereka dan Raya sudah mengenal mahluk-mahluk itu, ancaman sebenarnya bagi eksistensi manusia. Hanya belum diketahui apa maksud mereka mengambil manusia. Yang jelas di pulau itu ada berapa kotak bening.  Satu di antaranya sudah berisi dua siren dalam air dengan ikan QQ, satu kotak berisi mahluk berbentuk udang raksasa, satu kotak berisi yuyu sanca.

"Sebelum kita bertemu Tuan Van De Bosch akan bernyanyi bersama Slamet," Adolf Badu melakukan pengumuman.

Para serdadu yang hadir bersorak.  Tidak demikian dengan lima  puluhan warga Nusantara yang ditawan mereka untuk jadi pekerja paksa.   

Sonja, lieve Sonja, waarom kwam die ander op je pad,
Sonja, lieve Sonja, waarom, waarom was dat
Sonja, lieve Sonja, morgen dan ben jij voorgoed zijn vrouw,
Sonja, lieve Sonja, morgen treur ik om jou

Van De Bosch dan Slamet bernyanyi dengan kompak diikuti dua orang VGC lainnya yang menyebut kelompok mereka sebagai Nieuw De Four Tak. Rambut pirang Van De Bosch dan Rambut Hitam Raden Slamet berkilat tertimpa matahari. Mereka memang pandai bersolek.  Juga dua orang lainnya.  

Overste Vermeulen Krieger mengawasi dengan khawatir. Dia tahu Van De Bosch sangat merindukan suasana Negeri Belanda waktu Bumi masih ada yang hanya bisa disaksikan lewat rekaman di Planet Orange.

"Mengapa Tuan Van De Bosch begitu tergila-gila pada lagu itu?" tanya Kapten Raymond.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun