"Nggak  Teteh mereka ke Pulau Farid," celetuk Farid, yang terus ada di sampingnya.
"Pulau namamu?"
"Pasukan Mayor Hadi dengan Macan Tutul juga ke sana  untuk menghadapi Evertsen. Juga Kapal Macan Kumbang untuk menghadapi fregat lainnya dan kapal selam VGC. C juga menempatkan kapal tempur juga selain Kapal Selam Leviathan," ucap Letnan Jumhana.
Farid  ikut mereka. Dia tak mau tinggal di  Mahameru.  Rangkaian kejadin mengerikan yang dialaminya membuatnya hanya percaya pada Zia dan kawan-kawannya.  Makan pisang rebus pun hanya setelah Zia makan.
"Sepertinya dia ikut kita terus," ujar Kanaya menghela nafas. "Saya bisa merasakan seperti apa rasanya sudah kehilangan orangtua dibantai di depan mata, lalu hidup terlunta."
"Ya, sudah, kita hajar VGC dulu, baru kita pikirkan ikut petualangan kita terus atau tidak?" sahut Robin.
"Operasi Gagak, kata mereka. Rasanya mengabil ide waktu Belanda menyerang Yogyakarta pada 1949 dalam sejarah Bumi yang saya ingat," ucap Bagus.
"Mungkin mereka merasa seperti itu!" kata Zia.
"Apa nama operasi kita?" celetuk Bagus.
"Menjerat gagak! " jawab Kanaya spontan.
"Aaah!" Purbaendah memberikan jempol.