Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Virgin The Series dan Revisionis Keperawanan

13 Maret 2022   22:41 Diperbarui: 13 Maret 2022   22:58 2383
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Adegan dalam Virgin The Series, Kredit Foto: Tribbunenews.

Memang benar,Biyan menjadi contoh remaja yang berhasil menjadi contoh mempertahankan keperawanan yang sakral dalam norma agama. Katty memelihara bayinya dan berhenti menjadi pekerja seksual dan Stella tetap tegar. Lalu ketiganya bergembira dalam acara peluncuran novel karya Biyan berjudul Virgin.

Sah-sah saja, tetapi dalam versi film sepertinya  perempuan tetap disalahkan dan pelaku laki-laki menang.  Saya sependapat dengan  penelitian dari Agustina Mawardani dalam skripsinya di Jurusan Komunikasi, FISIP Universitas Airlangga bertajuk "Representasi Keperawanan dalam Film" pada 2006 menyampaikan bahwa Virgin menjadikan keperawanan bukan lagi hal yang penting.

Penggambarannya direpresentasikan melalui penjualan keperawanan demi uang dan gaya hidup, melepas keperawanan di usia yang masih sangat muda, serta memaknai keperawanan menjadi bukan lagi sesuatu hal yang penting untuk dipertahankan dalam pergaulan yang bebas. Adanya ideologi patriarki dibalik film ini mencerminkan keperawanan sebagai diskriminasi kekuasaan seksual laki-laki atas perempuan. Ideologi kapitalis mendukung keberadaan idologi patriarki melalui penggambaran penjualan keperawanan

Tidak demikian dengan "Virgin The Series".  Bangunan ceritanya sepintas serupa tentang tiga sekawan. Yang pertama Talita (Adisthy Zara) anak keluarga single parent yang tinggal bersama adiknya bersama ayahnya, Wira (Rizky Hanggono) karena Sang Ibu meninggalkan mereka.

Kedua  Briana "Bee" (Shalom Razade), anak orang berada walau dari orangtua tunggal psikiater kondang Linda (Enditha). Ketiga, Raya Fitri (luthesa) dari keluarga kurang mampu yang hidup dari keringat kakaknya Dilan (Irzan Faiq)  sebagai pengemudi ojek daring.

Kalau Biyan menulis di jurnal, maka Talita menulis di web sekolah selain laptopnya serta mengurus majalah dinding.  Talita benar-benar ingin menjadi jurnalis didukung kawannya Faris (Panji Zoni), Sang fotografer.

Talita nekad melakukan investigasi masalah kematian Keke, putra Jaya (Kiki Nahendra), pengusaha kaya di sekolah itu dan sekaligus Ketua Yayasan  Sekolah itu akibat bunuh diri.  Di satu sisi kepolisian juga tidak tinggal diam dipimpin Iptu Vita Firmansyah (Della Dartyan).

Saya suka penyelidikan polisi dipimpin perempuan ketimbang versi layar lebarnya polisi tidak berbuat apa-apa, padahal pornografi yang melibatkan Stella sudah kriminal. Oh, ya UU ITE belum ada waktu itu dan belum ada UU yang menjerat para pelaku yang behrubungan seksual dengan perempuan di bawah umur . Sebagai Catatan UU Nomor 35 Perlindungan Anak baru disahkan pada 2014.

Tentu saja pada zaman digital ini, versi web menjadi lebih segar. Lelang keperawanan, konten pornografi berbayar, hingga predator seksual menempatkan laki-laki pihak yang ganti disalahkan. Perempuan praktis menjadi korban dalam versi web ini.

Ada  Senja (Laura Theux) yang rela menyerahkan keperawanannya pada pria membuatnya nyaman. Tidak lagi karena kehidupan yang gemerlap. Laki-laki memanfaatkan kelemahan itu. Tokoh ini kakak dari Hiro (Alzi Makers) dan peserta workshop psikologi yang digelar Linda bersama rekannya Lukman Sanjaya (Wingky Wiryawan).

Sementara di kalangan remaja masih ada tokoh Carissa Rahman (Carmella Van De Kreuk), kawan se-geng dari Keke (Arla Ailani), ada David Jamal, selebgram populer (Rangga Natra), Banyu Arjuna, seorang hacker (Abun Sungkar).  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun