Pandemi tidak menghalangi penyanyi Yura Yunita untuk tetap kreatif. Pada Kamis 21 Oktober lalu, dia merilis album ketiganya bertajuk "Tutur Batin", setelah album "Merakit" dan "Balada Sirkus" (2014).
Album ini antara lain berisi lagu "Hoolala", "Duhai Sayang", "Tenang" dan "Mulai Langkahmu" sudah dirilis terlebih dahulu dan sudah saya kupas dalam tulisan sebelumnya di Kompasiana. Yura berharap album ketiganya ini bisa mendorong dan mendorong perempuan Indonesia bisa lebih kuat. Aspirasi ini disuarakannya lewat lagu "Tutur Batin".
Tutur batin katanya, merupakan fase perjalanan sebagai manusia yang melewati pertemuan, kehilangan, penyangkalan, amarah, berandai, depresi, hingga proses healing, menerima semua yang terjadi dan merayakan semua proses kehidupan.
"Sampul album, wajah tanpa riasan, jerawat, inilah aku apa adanya, yang mungkin jarang banyak orang lihat," kata Yura Yunita dalam konferensi pers virtual.
Lagu "Tutur Batin" merupakan lagu easy listening sebangun dengan lagu yang pernah dinyanyikan sebelumnya seperti "Berawal dari Tatap". Bait pertama liriknya: Bagaimana kabarku/Baik-baik saja/Sedikutku Takjub/Namun Nyatanya sudah kuduga.
Pada bait kedua, Kau Kesana dan Kemari/Kau anggap aku tak cukup/Semua langkahku Kucoba kau tutup. Baru kemudian dilanjutkan Tutur Batinku/Tak kan Salah/silahkan pergi/Ku rasa tak kan kalah.
Nah, di sini Yura menyuarakan ketegaran dan kemandirian perempuan. Itu yang saya tangkap. Namun sebetulnya itu juga sudah dilontarkan lewat lagu "Tak kan Apa" atau "Harus Bahagia", tidak meratap ketika gagal cinta dengan laki-laki.
Bait lainnya dari lagu ini Aku tak sempurna/Tak Perlu sempurna/Akan kurayakan apa adanya. Bait ini dinyanyikan dengan lantang dengan penuh keyakinan. Yura mengkritisi soal konsep kecantikan pada perempuan. Meskipun perlu dibuktikan dengan kajian lebih dalam dan pada lagu-lagu berikutnya, nuansa feminis sudah terasa pada lagu-lagu Yura.
Proklamasi Cinta Bandung
Lagu yang saya tunggu dari Yura Yunita dalam album "Tutur Batin" ialah yang bertajuk "Bandung". Sebetulnya saya ingin tahu bagaimana persepsi alumni Fakultas ilmu Komunikasi Universitas Padjadjaran ini terhadap kota kelahirannya. Meskipun lagu ini ditulis bersama dengan Fariz Alwan, Ari Renaldi dan Ibunda Yura tercinta Mama Yani.
Ternyata lebih dari ekspetasi saya, "Bandung" bukan saja mengungkapkan perasaannya terhadap kotanya, tetapi juga lagu bernuansa Sunda yang meningatkan saya pada lagu "Kataji". Lagunya sejak awal terdengar ceria dengan lirik yang meriah dan memberi semangat.
Lirik pertamanya bermakna pengakuan bahwa Bandung adalah kampung halamannya Yura Yunita.
Saujauh ning panginditan/ Setebih hing lelengkahan/Heup dimana diri miara/Mulang Tetap Ka salira. Artinya kira-kira Kemanapun pergi/Sejauh apapun melangkah/ Dimanapun ku berada/Pulang tetap padamu.
Dina Teteup unggal juru/Aya carita nu nyentug kalbu/Kagagas kabayang-bayang/saban mawa aya tenang/ Lirik kedua memperkuat lirik pertama bahwa Bandung memberikan Yura banyak kenangan, dan membuat perasaan tenang.
Pada bait ketiga dengan lirik, Ku endahnya/Ku Asihna/Nu Minitep matri dina ati/ Matak Betah Nu Manina, memberikan nuansa Sunda agak klasik yang mengingatkan saya pada lagu tradisional daerahnya namun mencampurkan dengan gaya broadway, sedikti jazzy.
Pada bait keempat Nu Dijunjung/Nu piluhung/lembur tempatna indung ngakandung/Salira teh Bandung. Liriknya kira-kira : Yang selalu dijungjung Selalu dibanggakan/ Tempat dimana Ibu mengandung/ Kaulah Bandung.
Bait ketiga dan keempat ini, Yura nembang, tetapi juga tidak meninggalkan unsur jazzy-nya, yang merupakan kekuatannya.
Nah pada bait penutupnya lagunya ada lirik nang ning/ nang ning/ning nang/ durasi cukup panjang dan dinyanyikan dengan riang tidak ada artinya, tetapi menyiratkan kegembiraan. Gaya itu mengingatkan saya pada penutup lagu "Kataji", salah satu lagu debutan Yura dengan lirik: Kataji/Kataji/Wak Wak/Kataji-kataji Wak-waw.
Yura adalah penyanyi asal Bandung berikut yang paling anyar memberikan pernyataan bangga sebagai warga Bandung. Sebagi catatan penyanyi bernama asli Yunita Rchman ini memang lahir di Bandung pada 9 Juni 1991.
Sebelumnya Arina Ephipania, vokalis Mocca dengan lagunya yang juga betajuk "Bandung",yang dirilis pada 2014, dengan liriknya yang saya suka Welcome to Flower City/ My Lovely City/My Friendly City/ My Beloved City dan dibawakan dengan swing dan ceria.
Musisi Bandung lainnya Pidi Baiq dari The Panasdalam Bank pada 2014 menyatakan perasaan kecintaan terhadap kota kembang ini dalam lirik lagu berjudul "Dan Bandung", yang lirik awalnya: Dan Bandung bagiku bukan cuma masalah wilayah belaka/lebih jauh dari itu melibatkan perasaan, yang bersamaku ketika sunyi.
Jauh sebelum Yura, Arina dan Padi Baiq mengumumkan proklamasinya mencintai Bandung lewat lagu, grup vokal Bimbo juga menciptakan lagu berjudul Bandung pada 1973, dengan lirik Bandung, Bandung di lingkung gunung/Tempat ku berlindung/Tempatku di utara Bandung/Tangkuban Parahu
Bandung, Bandung di lingkung gunung/ Tempatku berlindung.
Dalam catatan saya masih ada beberapa lagu lagi bertema kota Bandung, yang sebangun bahwa kota ini adalah kota romantis. Walaupun lagu itu ditulis dalam dekade berbeda dan saya berencana membahasnya dalam tulisan lain.
Nominasi AMI Award 2021
Catatan saya pada Yura selama 2021, karirnya di blantika musik Indonesia seperti nyaris tak terputus, setelah terlibat dalam Mega Event Konser Melodi Perak Erwin Gutawa awal tahun, menjadi salah satu coach dalam The Voice Kids Indonesia 2021, terlibat dalam proyek Band Dewa 19 lewat lagu "Risalah Hati" dan "Kangen", serta membawakan lagu "Tak Kuduga" dari Erwin Gutawa.
Yang paling anyar Yura Yunita menyabet beberapa nominasi dalam AMI Award 2021, yaitu Artis Solo Wanita Pop Terbaik lewat lagu "Tenang". Sementara nominator lainnya adalah penyanyi yang lebih senior Bunga Citra Lestari, ada juga Raisa, dan tiga penyanyi dari generasi milenial Tiara Andini, Aneth dan Lyondra. Meilihat komposisi nominator, peluangnya 50:50%.
Artis Solo Pria/Wanita Soul/R&B Terbaik dengan lagu "Hoolala", Penata Musik Pop Terbaik untuk Ari Renaldi dengan lagu Yura berjudul "Duhai Sayang", dan Produser Rekaman Terbaik dari lagi Yura berjudul "Duhai Sayang".
Untuk kategori Soul/R&B, Yura berada bersama nominator lainnya di antaranya Rinni Wulandari, Rahmania Astrini, Teza Sumendra, serta Kaleb. J. Mungkin peluangnya cukup kuat meraih AMI Award pada kategori ini.
Selain itu Yura Yunita juga tampil di Billboard Times Square New York. Peluncuran ini adalah salah satu promosi oleh platform music streaming, Spotify.
Saya menunggu kiprah Yura berikutnya di blantika musik Indonesia dan juga ingin tahu apakah ada murid-murid dari Yura Yunita dan Rizky Febian di The Voice Kids Indonesia yang mencuat di blantika musik Indonesia. Sebagai catatan Rizky juga menjadi nominator di AMI Award 2021 untuk kategori Artis Solo Pria Terbaik.
Kalau itu terjadi, maka Yura akan menyamai mantan mentornya yang ikut mengantarkannya ke blantika musik Indonesia almarhum Glenn Fredly.
Dan pesan: Yura tetap rendah hati, ya seperti Yura yang pernah saya jumpa dalam wawancara pertama di sebuah Resto Cepat Saji Bandung April 2014.
Irvan Sjafari
Tulisan Terkait
"Tenang", "Mulai Langkahmu", Yura Tunjukkan Inovasi Musik
(Hip... Hip...) Yura: Pendatang Baru Wanita Jazz yang Membuat Saya (Sejenak) Menjadi “ABG”
Super Yuraaaa! Catatan Konser Balada Sirkus “Yunita Rachman” Yura
Intuisi, Buktikanlah, Harus Bahagia, Bukti Kecerdasan Bermusik Yura
Album Merakit, Babak Kedua Karir Bermusik Yura
Happy Birthday Yura “Yunita Rachman”, Get Along With You
Yura Yunita: Dari Balada Sirkus ke Intuisi
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H