Dibandingkan dengan sepak bola, sistem pembinaan bulutangkis terstruktur rapi olahraga ini  bisa dimainkan di mana saja dan ada banyak lapangan untuk mendukung bibit-bibit unggul.
Sejak usia dini para orang tua juga tak sungkan mengantar putra-putrinya untuk berlatih dan bahkan menyekolahkan mereka di klub bulu tangkis yang ada di daerah, dengan harapan bisa dilirik dan digembleng untuk menjadi atlet nasional.
Hanya saja sepak bola tetap mendapat sorotan yang paling besar. Kepala Komunikasi Publik Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto pada 2017 pernah, mengakui  pemerintah sama sekali tak bermaksud menganaktirikan cabang olahraga lain.
Baca juga: Asian Games IV 1962: Ketika Indonesia Menjadi Macan AsiaÂ
Sepak bola, katanya sampai saat ini masih menjadi cabang olahraga paling populer di tanah air dan digemari semua kalangan. sepakbola punya nilai yang sangat strategis, mempersatukan seluruh elemen.Â
Itu klaim  tidak didukung survei.  Padahal Nielsen Sports dalam sebuah survei olahraga terpopuler di Asia yang dirilis pada 2 September 2020 menetapkan bulu tangkis sebagai olahraga nomor satu di Indonesia. Sebanyak 71 persen masyarakat Indonesia diklaim menyukai bulu tangkis.
Catatan itu membuat bulu tangkis berada di atas olahraga sepak bola yang selama ini menjadi primadona di Indonesia. Nielsen Sports mencatatkan sebanyak 68 persen masyarakat Indonesia menggemari olahraga sepak bola.
Dengan argumentasi ini tidak ada alasan untuk menjadikan olahraga bulutangkis menjadi prioritas pertama. Â Fokus utama pembinaan ke olahraga itu. Disusul olahraga yang jelas memberikan prestasi seperti angkat besi, taekwondo, panjat tebing. Â Perhatikan kesejaterahan dan masa depan atletnya yang jelas memberikan prestasi. Â Jangan sampai prioritas dan fokus pembinaan menjadi bias karena mempertimbangkan faktor politik. Harusnya memang organisasi cabang olahraga manapun melibatkan orang yang tahu olahraga, seperti mantan atlet atau penggemarnya. Bukan karena dia punya pengaruh dalam politik.
Irvan Sjafari
Sumber:
satu, dua, tiga, empat, lima, enam, tujuh.Â