Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Untuk 36 Tahun Andien, Sebuah Catatan Pribadi

29 Agustus 2021   19:46 Diperbarui: 29 Agustus 2021   21:10 537
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tulisan pertama tentang Andien-Foto: Dok.pribadi irvan.

Saya mengetahui nama Andien sebagai penyanyi jazz ketika menonton Jazz Goes to Campuss di Fakultas Ekonomi Unversitas Indonesia (kini jadi FEB UI) pada 12 November 2000, ketika seorang mahasiswa menyatakan kekagumannya pada penyanyi yang pada waktu itu berusia 15 tahun.

Sebagai jurnalis saya pertama kali mewawancarai alumni Jurusan Komunikasi FISIP UI ini pada 12 Juni 2008 di restoran milik keluarganya di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, ketika masih bekerja di Tabloid ponsel  Wajahnya memang imut dan masih seperti anak kecil di usianya waktu itu yang sudah di atas 20 tahunan.  Kesan saya pertama, cerdas dan ramah melayani para wartawan (saya nggak sendiri).

Ketika saya ngobrol dengan wartawan infotainment, Andien tanpa ragu menghampiri dan bertanya:"Ada gosip apa?"

Di lantai dua restoran itu ada tempat karaoke milik keluarganya.  Ketika saya sedang mencoba menyanyi, Andien baru  datang menemui saya dan fotografer Ahmad Furqon (almarhum) untuk kepelruan wawancara. " Mau menyanyikan lagu aku?" sapanya. Sayang waktu itu saya belum terlalu terpikat dengan Andien dan belum tahu banyak soal lagu-lagunya.

Sesudah diwawancarai hendak difoto (dia jadi cover story), Andien berdandan dengan gayanya yang polos  di depan cermin. Dia mengenakan baju yang ngepas dengan tubuhnya yang mungil, hingga lebih mirip anak usia SMP.

Tulisan pertama tentang Andien-Foto: Dok.pribadi irvan.
Tulisan pertama tentang Andien-Foto: Dok.pribadi irvan.

Namun jujur, saya baru memutuskan menjadikan penyanyi bernama lengkap  Andini Aisyah Hariadi sebagai salah satu penyanyi solo perempuan idola ketika saya merasa cocok dengan salah satu lagunya yang bertajuk "Moving On" (2010). 

Menurut pengakuan Andien lagu itu diciptakan Abdul ketika dia ditinggalkan kekasihnya dan membuatnya sempat terpuruk di dunia entertainmen. dan pencipta lagu tersebut memasukan pikiran-pikiran positif dan Putri pasangan Didiek Hariadi dan Henny Sri Hardini bangkit lagi.

Bagi saya lirik lagunya sejak awal langsung mengena, "Mungkin pernah Ku'menangis/Mungkin Diriu pernah tersakiti/Namun kini ku' kembali/Coba nikmati indahnya dunia/ Tiada lagi bayangan dirimu/Yang selalu mencoba menahanku."

Sementara reffrainnya memberikan spirit untuk menjalani kehidupan: "Bersama Mentari Kubernyanyi mewarnai hari-hari/Bersama Pelangi ku'menari menyambut bebasnya hati ini/Tiada lagi yang mampu menghalangi/Aku takkan berhenti melangkah/Cause I'm moving on."

Apalagi setelah tampil live di ulang tahun Indosat membawakan lagu itu, yang diplesetkan menjadi salah satu jingle ikan operator tersebut, masa itu.  Pada 9 Juli 2011 saya menulis "Close to You", "Tentang Kita"(atau Tentang Aku?), Moving On", seingat saya tiga lagu yang dinyanyikan Andien pada perayaan HUT Indosat di status Facebook saya.

Tentu ada beberapa lagu lagi yang kerap saya dengarkan. Namun saya catat di sini, yang membuat saya terpikat,  selain "Moving On" lagu "Let It Be My Way", yang iramanya juga nge-beat dan jdi soundtrack sebuah film. Lagu itu dirilis pada 2014.

Liriknya tentang seorang (perempuan) yang ingin menjalankan kehidupan sesuai keinganannya, tidak mau diatur dengan orang lain,  bahkan ingin ikut menentukan akhir dari perjalanan hidupnya, terutama dalam percintaan.

Aku suka sekali intro lagu ini yang diiringi tepukan, seperti halnya "Moving On" memberikan semangat untuk hidup.

"One, Two, Three, Four, Five,Six, Seven, Nine, Ten/Berhitung berapa banyak cinta
Yang sudah kuberikan/One, Two, Three, Four, Five,Six, Seven, Nine, Ten/Berhitung berapa banyak cinta Yang sudah kudapat."

Saya dan Andien 2014-Foto: Dokumentasi Pribadi Irvan.
Saya dan Andien 2014-Foto: Dokumentasi Pribadi Irvan.

Pada 25 Agustus lalu, Andien sudah mencapai usianya yang ke 36. Pada momen ulang tahunnya, Andien Aisyah mengunggah video di fitur Reels Instagram serta memberi pesan untuk dirinya sendiri. Pesan yang ditujukan Andien kepada dirinya sewaktu kecil itu mengingatkan soal waktu yang terus berputar.

"Bertahun-tahun kamu berjalan di antara waktu-waktu yang kadang tak menentu. Tapi pada akhirnya kamu tahu kalau tanpa kesalahan dan kegagalan kamu nggak belajar," tulis Andien Aisyah dikutip dari Instagram @andienaisyah, Rabu (25/8/2021).

Pada 2021 ini Andien meliris lagu (dan juga film pendek) "Selamat Jalan Kekasihku",  karya Elfa Seciora.  lagu ini sudah dibawakan Andien pada tahun 1999 di Shanghai Music Competition. Elfa Secioria juga merupakan produser musik pertama yang memercayakan karyanya untuk dinyanyikan Andien.  Elfa boleh dibilang guru dari Andien dalam bermusik.

Dalam jumpa pers ini  Andien menyatakan lewat karya ini ia bisa berterima kasih kepada Elfa Secioria yang menjadikannya bisa menjadi penyanyi seperti saat ini.

"Aku banyak mengucap terima kasih karena proses yang bisa membuat aku bertahan sampai saat ini. Kenangan almarhum Elfa Secioria yang bisa menguatkan aku. Lagu ini lagu warisan yang belum pernah direkam," kata Andien saat konferensi pers di kawasan Sudirman, Jakarta Pusat, Jumat (28/5/21).

Selain itu Andien menciptakan lagu yang bertajuk "Tiba-tiba Tabi", yang terinspirasi dari anaknya. Untuk pertama kali seorang penyanyi dewasa yang saya dengar menyanyikan lagu anak-anak atau bernuansa anak-anak.

Tiba-tiba tabi/Tabi tiba-tiba/Tiba-tiba Tabi datang tiba-tiba/ petikan lirik dengan kata-kata sederhana. Mengingatkan saya pada lagu anak-anak 1970-an.  Lagu ini berpotensi mengisi kekosongan lagu anak-anak era kontemporer. Sayangnya, keberadaan lagu itu seperti tenggelam dalam gegap gempitanya lagu-lagu dewasa yang banyak bernuansa global.

Salah satu aksi panggung Andien-Foto: Dokumentasi Pribadi Irvan
Salah satu aksi panggung Andien-Foto: Dokumentasi Pribadi Irvan

 Saya juga mencatat Andien Aisyah, seperti hal idola saya yang lain Yura Yunita, Iga Mawarni (juga Tiara Putri Effendy) mempunyai satu kesamaan yang mungkin dilupakan para artis, bahwa pendidikan formal dari perguruan tinggi merupakan bekal yang penting, selain terus meningkatkan kemampuan vokal. 

Sekalipun harus dibuktikan melalui penelitian mendalam, tetapi tampaknya sepintas  penyanyi (juga artis film) yang punya pendidikan formal yang bagus selalu mempunyai jalan keluar ketika karirnya mandeg dan karirnya  di jagat hiburan cenderung berumur panjang. Kalau pun mandeg, dia bisa beralih karir dengan kerja kantoran atau wirausaha. 

Hal yang menarik dari Andien, dia juga mengungkapkan pentingnya  pendidikan musik untuk anak-anak usia sekolah. Dia mengkritisi selama ini musik hanya dijadikan sebagai ekstrakulikuler dalam lembaga pendidikan formal.

Musik mampu memberikan dampak positif bagi kecerdasan seseorang juga berbanding lurus dengan fakta yang ia dapat dari lingkungannya. Menurut Andien, beberapa rekan musisi di tanah air yang dekat dengan musik memiliki kemampuan yang menonjol di bidang akademis. 

Happy Milad Andien. Maaf tulisannya telat berapa hari.

Irvan Sjafari

Sumber Lain: 1 2 3

Tulisan yang terkait: 1 2 3

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun