Lagi pula isunya juga bersaing dengan viralnya benda-benda asing di sejumlah tempat, termasuk di atas kota Bandung. Apakah itu mahluk asing yang sedang mengamati Bumi? Â Peneliti muda dari Lapan, Yuyi Namara yang saya konfirmasi bersama Sundari hanya tertawa saja.
"Ah, Akang bisa saja. Â Itu bisa kapal antariksa dari Bumi juga. Bukankah beberapa negara maju sudah merencanakan untuk bermukim di Mars? Tapi jangan dimuatlah gaduh nanti, bilang saja dari saya mah gejala awan, itu fenomena awan. Radar kami tak menangkap," ucapnya waktu itu.
Rumor yang berkembang bahwa Bandung Gedebage Technopolis yang kini sedang dibangun juga sedang membangun pesawat angkutan antariksa untuk semacam kapal Nabi Nuh, seperti halnya bakal dilakukan negara lain. Sejumlah ilmuwan sudah mendapatkan titik planet lain, kalau seandainya kerusakan lingkungan di Bumi memberikan efek buruk, maka akan dicari cara mengungsikan manusia.Â
"Ngawur, duit dari mana? Ha..ha..ha.. Akang dapat dari ilmuwan gila yang berhenti dari lembaga kami itu, Kang Jaka Munandar," tutur Yuyi Namara.
Jaka Munandar memang sumber kami yang membocorkan. Dia bahkan menyebut bahwa ilmuwan Bandung Gedebage Technopolis  dibantu sejumlah ilmuwan tak dikenal sedang membuat pesawat yang bisa menembus lubang cacing dan sudah menemukan sebuah planet yang bisa didiami manusia.
Kabar itu juga sering kami dengar bahwa Amerika Serikat, Jepang sedang menyiapkan pemukiman manusia di planet lain. Tetapi menurut Yuyi semua baru konsep.
Tetapi  dia membenarkan bahwa sudah ada prototipe pesawat baru yang dikembangkan di Gedebage Technopolis.  Dia bilang "off the record".  "Pesawat itu baru bisa digunakan untuk menyelam, sekaligus terbang  sampai di batas atmosfer."
"Lalu soal hilangnya sejumlah pesawat secara misterius?" Sundari mencecar.
"Kalian ini pasangan X-Files (2), ya?" katanya. "Jangan menulis kabar yang buat takut masyarakat. Kemungkinan pesawat itu jatuh. Seperti pesawat yang membawa kawan kalian Alif Muharam itu (1)
Ketika kami hendak pamit, Yuyi mengantarkan sambil berbisik. "Kalau kalian dapat tawaran tinggal di Mars, bagaimana?"
Giliran aku dan Sundari tertawa. "Berdua dengan Akang ini?" tunjuknya pada aku. "Keenakan dia, aku kan geulis dan pintar dandan. Pakaian  dan rambut Kang Rivai acak-acakan! Ya, tapi dia orang baik, kok!"  Omongannya ceplas-ceplos kalau pada diriku dan aku paham kelakuannya.