Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Geng dalam Sekolah Sejak Kapan?

3 Mei 2021   04:30 Diperbarui: 3 Mei 2021   06:23 884
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Geng dalam konotasi negatif terjadi karena kegagalan pemerintah dan masyarakat yang abai menyediakan saluran energi yang meluap dari remaja dalam bentuk positif yang sesuai dengan aspirasi remaja itu, bukan aspirasi orangtua. Apalagi sekarang sudah ada kemajuan teknologi dan media sosial, semakin susah membendungnya.

Geng remaja sebetulnya bentuk "counter culture" yang harus disikapi dengan "counter culture" pula. Itu harus melibatkan para ahli multidisiplin, psikolog, sosiolog ahli pendidikan dan sebagainya, agar geng remaja ini bisa dijadikan positif tanpa menggurui dan mengabaikan aspirasi remaja, seperti falsafah founder pendidikan Indonesia: KI Hajar Dewantara" Tut Wuri Handayani. 

Irvan Sjafari

Sumber:
detik.com

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun