Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

The Voice Kids Indonesia 2021 (1) Langsung Terpikat

7 Februari 2021   23:51 Diperbarui: 8 Februari 2021   00:38 831
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jujur, tidak ada ajang pencarian bakat yang membuat saya total terpikat selain The Voice Kids Indonesia (TVKI) Season ke empat 2021 ini. 

Biasanya hanya terpikat pada satu atau dua kontestan dan jika kontestan itu gugur, ya "bye-bye" alias tidak nonton lagi, hanya Fatin Shidqia yang jago saya dalam  sebuah ajang yang menjadi juara, hingga saat ini masih kukuh .  Apalagi The Voice Kids of Indonesia musim lalu hanya sepintas saja.

Namun TVKI tahun ini saya pelopoti dan saya dengar suara mereka  satu demi satu kontestan tidak saja secara langsung di televisi (saya yakin rekaman), tetapi juga di Youtube.  Awalnya hanya memang tertarik pada para coach-nya, ada muka baru yang menyegarkan. 

Tentunya pertama  ada idola saya Yura Yunita yang saya amati sejak dia ikut audisi Indonesian Idol 2012, lalu The Voice of Indonesia 2013 dan dua-duanya tidak berhasil. Namun Glenn Fredly (almarhum) punya naluri sendiri dan membinanya dan tepat.  Yura melesat.

Yura Yunita berpasangan dengan Rizky Febian menjadi coach dan saya kira cocok sekali. Pasangan ini pernah berduet membawakan beberapa lagu yang cukup harmonis dan kerap saya dengan ulang.  Jadi ingin tahu rasanya Yura menjadi coach di sebuah ajang pencarian , di mana dia  membuktikan kalah di ajang bukan kiamat dan serangkaian AMI Award beberapa tahun yang silam disabetnya sebagai bukti.

Apakah Yura (dan Rizky) berhasil menjadikan muridnya menjadi juara atau Yura akan seperti Glenn Fredly (almarhum) diam-diam mengambil salah satu (atau lebih) muridnya dan mendorongnya menjadi penyanyi masa depan blantika musik Indonesia.  Itu yang membuat saya tertarik. Apalagi Yura punya pendidikan formal yang bagus di Fikom Unpad, bisa bermain alat musik dan mampu menciptakan lagu.  Jangan lupa didampingi Rizky Febian yang punya naluri di panggung hiburan yang kerap berdiskusi dalam berapa peristiwa dengan Yura.

Yang menarik lainnya di kalangan coach, ialah baik Yura dan Rizky sama-sama "Bandung" dan begitu juga coach lainnya Isyana Sarasvati. kelahiran Bandung 2 Mei 1993 dan tampil di blantika musik kira-kira pada 2012 dan 2013. 

Isyana ini menempuh pendidikan musik secara formal di Royal College Belgia dan sebuah sekolah Seni di Singapura. Tentunya membuat dia menguasai teori musik. Isyana juga mampu menciptakan lagu.  Apakah Isyana juga pendidik yang baik?

Coach lainnya Marcell Sihaan, penyanyi senior, kelahiran Bandung juga 21 September 1977. Marcell juga menempuh pendidikan formal dan musik di kota kembang itu.  Dia juga pernah menjadi coach di ajang sama. Marcell yang paling tua di antara para juri juga kebapakan dan ngemong, bisa mmebuat anak-anak nyaman akan menjadi kekuatannya.

Ini membuat saya jadi ingin tahu, bagaimana para coach punya habitat terkait ini menghasilkan para musisik. Menarik

Saya yakin mereka bisa.  Sumpah, ini komposisi coach yang paling membuat saya ingin terus mengikuti.  Para juri ini berasal dari apa yang saya sebut sebagai  "Neo menak" adalah  konsep saya tentang kaum terdidik di Kota Bandung yang menjadi dinamisator perkembangan kota.

Saya mencatat musik kota Bandung berkembang (tanpa mengesampingkan yang musisi tidak selesai sekolahnya, tetapi punya keunggulan lain), didorong oleh anak-anak kampus.

larissa-dan-yura-60201994d541df3ad114d1e2.jpg
larissa-dan-yura-60201994d541df3ad114d1e2.jpg
Para Konstestan Minggu Pertama: Rata-rata Bagus

Faktor kedua, saya terpikat ialah para kontestan yang rata-rata menarik bagi saya. Setidaknya pada minggu pertama tanggal 4 dan 5 Februari,  saya berani bilang TVKI 2021 lebih menarik dari audisi Indonesian Idol.  

Boleh dibilang nyaris 100 peserta mempunyai kemampuan rata-rata. Walaupun tidak semua lolos dari blind audition. Ibarat sekolahan passing grade-nya sekitar 8 ke atas  untuk ukuran anak-anak dan banyak yang nekat menyanyikan lagu yang sulit.

Peserta pertama yang pertama menarik adalah Diajeng Roro yang menyanyikan lagu "Hati Yang Terluka" yang tak lain lagu hits dari Isyana Sarasvati  dengan memasukan unsur sinden. Nekat dan berhasil. 

Tentu saja Isyana langsung memutar kursinya dan dia pun jadi anak asuhnya.  Saya suka Isyana yang "humble" menyambut baik anak yang menyanyikan lagu yang dibawakannya dengan intepretasinya sendiri.  Saya ingin tahu bagaimana Isyana memolesnya.

Saya melacak jejak Diajeng di Youtube dan menemukan dia menyanyikan lagu "Bunda" Melly Goeslaw dengan gaya sinden di sebuah ajang juga pada 2019.  Dia juga membawakan lagu "Seberkas Sinar" dari Nike Ardilla dengan menarik.

Peserta nekat lainnya Larissa Biel yang menyanyikan lagu "Hoolala", yang tak lain lagu yang belum lama dirilis oleh Yura Yunita dan tentu saja Yura dan Rizky memutar. Apalagi Larissa mampu menyanyikan lagu yang sulit ini.  Dia menyanyi juga dengan "fun".  

Penyanyi karib dipanggil Biel ini juga berapa kali ikut ajang, tidak berhasil ikut terus. Semangatnya tak pernah habis.  Saya bersyukur Yura dan Rizky mengambilnya sebagai murid. Karena Biel mengingatkan saya pada Yura dulu, yang 'fighting spirit" tinggi.

Dua yang pertama ini adalah unggulan saya untuk minggu pertama.

Saya mencatat sejumlah kontestan lain, yang saya apresiasi, ialah penyanyi kembar dari Bali "Chevira dan Dhevira" yang menyanyikan lagu "Into The Unknown".  Keduanya memilih coach Isyana.  Saya lacak jejaknya, mereka di Bali punya pengalaman menyanyi. Lagu mereka "Sang Hyang Dewi Saraswati" harmonis. Pas sih si kembar ini ditangani Isyana.

Britney Kimberly juga menyanyi nekat lainnya yang menyanyikan lagu "Lathi", dia juga pernah ikut ajang serupa beberapa tahun lalu. Britney kini semakin matang dan membuat lagu Lathi seolah jadi miliknya. Dia memilih Marcell jadi coatch-nya.  Pas.

Sementara Nafsia Pua Geno juga mengejutkan menyanyi dengan suara perut denga boneka hingga terdengar unik. Namun dia harus dilihat lagi apakah selain lagu "Dance Monkey".  Isyana tentunya langsung mengambil karena dia punya insting bahwa ini unik.  "Suaranya seperti diplintir," ucap Isyana.

Maulidinia Ulfi dari Padang lewat lagu "Bukan Cinta Biasa",  cara bernyanyi soul full memang pas dengan coach Marcell.  Pelacakan saya Ulfi ini juga mencover berapa lagu di Youtube, Dia bisa menjadi kuda hitam.   

Saya juga mencatat Mia Zadkiyya dari Yogyakarta juga kuda hitam lainnya, Yura dan Rizky mengambilnya sebagai timnya.

Sayangnya dari kontestan laki-laki baru Fakhrizal Husaini yang menonjol dengan lagu India "Tum Hiho".  Tadinya saya kira tidak ada yang memutar. Tetapi Tampaknya Yura dan Rizky berdiskusi dan Rizky tapaknya terpikat dengan anak ini. Saya kira cocok anak ini yang dipanggil Husein dengan duet Yura-Rizky.

Penyanyi yang tidak terpilih, tidaklah jelek. Nilai mereka menurut saya tetapi sekitar 8 Secara keseluruhan saya puas dengan TVKI 2021 ini, setidaknya minggu pertama dan membuat saya menantikan episode selanjutnya. 

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun