Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Guru Minda (3)

14 September 2020   18:14 Diperbarui: 14 September 2020   18:15 261
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para penduduk berlutut.

"Dewa? Haiyaaa..." aku menyuruh mereka berdiri.  Kemudian pamit kembali ke hutan. Pasalnya aku menyadari membahayakan penduduk.   Aku bertemu gembala dengan serulingnya. Dia rupanya mendengar suara ribut di kampung dan melihat tentara Pasir Batang lari terbirit-birit.

"Nama anjeun siapa, Lutung Kasarung?"

"Sebut saja begitu, sok atuh..!"

Aku membiarkannya mengikutiku.

"Anjeun saha?"

"Dadung..Dadung Balaputra..." jawabnya.

"Abah kamu kamana?"

"Tak aya..." jawabnya.

"Ambu?"

"Tak aya juga..."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun