Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Dayang Sumbi (2)

4 Juni 2020   21:02 Diperbarui: 4 Juni 2020   21:05 199
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi-lubang cacing-Foto: https://sains.kompas.com/read/2018/04/25/210700423/ilmuwan-india-temukan-cara-lihat-lubang-cacing-dengan-teleskop

DUA

"Mayang, Elang dan Iskanti hilang!" Teriakan Ira Mutiara, Ibu Iskanti begitu mengejutkan. Semalam aku begadang menyelesaikan tugas membuat pakaian untuk koloni Preanger Tujuh yang molor. Itu sebetulnya karena Elang kembali meminjam benangnya.

Akibatnya aku malah abai pada Elang dan tertidur di kantor. Memang kalau aku tidak pulang Elang menginap di rumah Taruma.  Sementara Mutiara juga sibuk berjaga malam, karena ada kabar beberapa sosok mahluk besar mendatangi koloni kami.  Iskanti pun dibiarkan menginap di tempat Taruma.  Kami tak menyadari bahwa kemarin malam mereka menginap bukan karena kami tidak ada. 

"Mereka biasanya menginap di tempat Taruma kalau tidak ada kita?" Aku berupaya menenangkan diri.

"Taruma juga hilang!" Ira histeris.  Biasanya perempuan ini tidak pernah takut.

Aku panik bukan main. Rapat Dewan Preanger Dua segera digelar dan terungkap bahwa Elang dan Iskanti memaksa Taruma mencari ayah mereka. Elang juga membawa Tumang. Mereka membawa perbelakalan dan peralatan lengkap berikut senjata.

"Keumaha, Euy, si Taruma bisa dipaksa anak kecil," ujar Edie Yusuf seorang anggota dewan kesal. Dia kesal bisa-bisanya tidak diketahui penjaga.  Namun memang kerap longgar karena tidak pernah ada yang nekat pergi tanpa izin.

"Mungkin dia kasihan mendengar tangisan mereka berdua!" kata Vanda Katrina anggota dewan lain.

Hasil investigasi, Guru Minda Delapan digunakan untuk berpergian ke bulan dua. Mereka baru lepas landas dua jam yang lalu. Kami masih bisa mengejar. Namun yang kami khawatirkan ada mahluk asing lain mengikuti mereka.

Dasir, seorang ilmuwan memperlihatkan foto mirip seperti piring melesat di angkasa. Lalu dia juga memperlihatkan mahluk raksasa yang tingginya sekitar empat meter dengan bertanduk yang diambilnya di luar pemukiman. Mahluk yang diburu pasukan yang dipimpin Mutiara malam tadi.

Jadi Elang tidak berfantasi? Aku menjadi semakin takut, karena selama ini menganggap hanya khayalan seorang anak yang kehilangan figur ayahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun