Paruh kedua, tiga sekawan Lovely Squad mendapatkan balasannya diteror oleh sesosok hantu dan penonton mengira-saya terkecoh seandainya saya tidak baca review penulis lain dulu-bisa menebak siapa sosok hantu itu. Ternyata tidak seperti itu. Bahkan kehadiran seorang ustad yang mendadak muncul membuat film ini menjadi mentah. Bagaimana dia bisa hadir? Kebetulan? Lalu kok bukan Naya yang menyelesaikan. Â Memang, jadi kelemahan kedua film ini. Â
Saya hampir juga memberikan nilai buruk pada film ini, kalau tidak muncul pertanyaan dalam diri saya, jangan-jangan  konsep utama film ini adalah sebangun dengan opening scene film ini dan itu artinya "Nightmare Side Delusion" adalah cerita panjangnya. Itu artinya kisah dalam film ini diangkat dari kisah nyata yang tragis. Kalau demikian bravo.  Nilai saya satu bintang dari empat bintang, setara 7. Lumayan untuk film horor.
Dari departemen kasting hanya Gege Elisa yang bermain baik. Ekspresi ketakutan hingga korban bully realistis. Begitu juga dengan Fay Nabilla, indigo yang lebih berupaya damai. Sayang yang lainnya praktis jadi pelengkap. Oh, ya sya melupakan soundtrack film ini berjudul "Wahai Tuan" dinyanyikan Tiara Putri Effendy, penyanyi pendatang baru dari Bandung menjadi pemanis dalam film ini dilantunkan dengan pas dengan adegan di Radio Ardan.Menambah kesan: Film ini "made in Bandung"
Irvan Sjafari
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H