Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Film Artikel Utama

"Koboy Kampus", Romantis Historis Pidi Baiq

20 Juli 2019   21:21 Diperbarui: 27 Juli 2019   12:08 328
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Penampilan The Panasdalam di Epicentum, Kamis (18/7/2019) Foto-Irvan Sjafari

Oh, mama, lihatlah, pacarku yang ini seorang aktivis/Oh, mama, lihatlah, memar bekas rotan mister garnisun/ Sekarang, dia membawa selebaran gelap/pacaran, tidak romantis ngomongin politik/Oh, mama, bayangkan, dia lebih peduli ibu pertiwi/Oh, mama, maafkan, aku cemburu pada ibu pertiwi.

Demikian penggalan lirik salah satu lagu dinyanyikan Pidi Baiq di ruang studio Seni Lukis kampus Institut Teknologi Bandung pertengahan 1995. Lagu ini memperkuat opening scene film Koboy Kampus ketika Ardi seorang mahasiswa yang menjadi aktivis melakukan orasi meneriakan: Suksesi. 

Suksesi adalah isu yang kuat menjelang akhir Orde Baru, ketika timbul pertanyaan publik siapa yang menggantikan, Suharto ketika suatu hari kelak dia tidak mampu lagi memimpin.

Sementara belum ada tanda-tanda lahirnya pemimpin yang kuat. Suksesi adalah kata yang dilontarkan tidak boleh serampangan karena akan dituding subversif. Ardi pun diskorsing.

Pidi Baiq (Jason Ranti) mengkritisi situasi itu dengan caranya. Dia mengajak kawan-kawannya yang suka nongkrong di ruang studio itu mendirikan Negara Kesatuan Republik The Panasdalam, sebuah negara yang hanya seluas ruang studio itu. 

Salah seorang mahasiswa asing Inggrid (Jennifer Lepas) bahkan didaulat menjadi duta besar Inggris bahkan punya kantor seluas ruang meja tempat ia kerap bekerja .

Teman-teman yang lain seperti Ninu (Ricky Harun), David John Schaap (Erwin), Deni (Bisma Karisma) menjadi warga negaranya. Bahkan Deni kemudian diangkat menjadi presiden.

Sejumlah penyanyi seperti Danila Riyadi, Vienny JKT 48 bahkan mantan penyanyi cilik Chicha Koeswojo ada di jajaran pemeran, yang menjadikan nostalgia kecil bagi saya.

Koboy Kampus yang disutradarai oleh Pidi Baiq dan Tubagus Deddy benar-benar menggambarkan kehidupan para mahasiswa seni rupa menurut pandangan Pidi Baiq era 1995 hingga mundurnya Suharto menjadi Presiden pada 1998. Disebut Koboy karena sering tidak pulang ke rumah dan menginap di kampus.

Apa yang dihadapi Pidi Baiq mulai soal pacar, ancaman "drop out" hingga harus berkelit menghadapi aktivis yang menuding keberadaan Republik The Panasdalam melemahkan perjuangan mahasiswa digambarkan dalam film ini dalam berbagai sketsa yang dijalin lewat lagu-lagu yang ditempatkan dengan pas.

Salah satu lagu yang menarik soal kehidupan asmara, ialah ketika salah seorang personel ditolak cintanya. Yang menolak adalah mahasiswi Universitas Padjadjaran di Jatinangor. 

Pada 1990-an kampus Unpad di Jatinnagor sudah eksis, mahasiswa bolak balik Bandung ke Jatinangor dengan sebuah bus dari Dipati Ukur, tempat sebagian mahasiswa Unpad masih kuliah. Pidi bernyanyi menghibur kawannya, negitu menyentuh sekaligus mengundang senyum.

Sudah jangan ke Jatinangor/Ia sudah ada yang punya/Lebih baik diam di sini/Temani aa bernyanyi di sini

Tentunya juga ada lagu terkait politik masa itu: Teman teman sedang aksi turun ke jalan/Tuan tuan sedang asik mencuci tangan/Reformasi gerakan layu sebelum berkembang/Demonstrasi nyanyian katak di musim penghujan 

Bagi saya Koboy Kampus melengkapi Dilan 1990 dan Dilan 1991 (yang diangkat dari novel ditulis Pidi Baiq) menggambarkan Bandung ketika udaranya masih nyaman dan sejuk.

Komunikasi lewat telepon koin, naik delman hingga suasana Ospek yang harus dilakukan sembunyi-sembunyi digambarkan dengan baik. Pada waktu itu ospek diawasi oleh pihak kampus.

Tentunya sulit menggambarkan sudut-sudut Kota Bandung lebih luas, karena banyak yang mengalami perubahan. Saya salut tim film ini menemukan buku-buku favorit mahasiswa era itu dalam keadaan sampul bagus dan tidak terlihat lecek (karena film ini dibuat sekarang).

Bagian Sejarah Kota Bandung

Koboy Kampus menjadi referensi yang baik bagi saya yang sedang mendalami sejarah Kota Bandung. The Panasdalam adalah salah satu band indie yang berdiri pada 1995 yang juga bersejarah. Lagu-lagu yang bertebaran di film ini semuanya menjadi kumpulan mozaik yang mengungkapkan apa terjadi masa itu.

Saya beruntung bisa mewawancarai Erwin, salah seorang personelnya yang hadir dalam Press Screening di Epicentrum beberapa waktu lalu.

Menurut dia sejumlah band indie memang lahir di kampus, ketika para personelnya masih menjadi mahasiswa menjadi kekuatan sendiri untuk perkembangan musik Kota Bandung.

Ketika saya tanya genre The Panasdalam jenis folk dan ballad seperti halnya lagu-lagu Iwan Fals, dia menjawab sebagian iya, tetapi ada juga lagu The Pansdalam bergenre rock n roll.

"Film ini persis seperti yang saya alami. Terutama adegan Cerdas Cermat yang menjadi acara Ospek itu benar kejadian di rekonstruksi dengan baik," ungkap Erwin.

Menurut dia Bandung era 1990-an lebih enak suasananya dibandingkan saat ini dari sudut cuaca. Dulu dia kerap jalan kaki dari kampusnya di Ganesha hingga alun-alun. Untuk rekreasi mahasiswa menikmati panorama Lembang, seperti digambarkan lewat berapa adegan.

The Panasdalam dan sejumlah band lainnya seperti Burgerkill, Jasad, meletakan fondasi perkembangan band indie yang tumbuh dengan jumlah yang besar pada era selanjutnya.

Bahkan The Panasdalam memberikan sejumlah kontribusi yang terasa bagi perkembangan musik Bandung saat ini, di antaranya Pengadilan Musik yang digelar secara rutin  di markas The Panasdalam Jalan Ambon, Bandung beberapa tahun terakhir ini.

"Sebetulnya pengadilan musik itu konser yang digelar dengan cara berbeda. Biasanya ada momentum yang dilakukan sbeuah band. Hingga kini banyak band yang antri ingin diadili, " jelas Erwin.

Koboy Kampus bagi saya salah satu film yang memperkuat pernyataan: Bandung pantas dijadikan kota musik (Irvan Sjafari).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun