Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Ganefo 1963: Pesta Olahraga di Jakarta, Kemeriahan di Bandung

10 Maret 2019   16:00 Diperbarui: 10 Maret 2019   16:10 209
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pembukaan Ganefo-Foto: historia.or.id

Ganefo tampaknya upaya Sukarno menunjukkan kepada negara-negara Barat yang dianggap masih ingin mempertahankan cengkeramannya di  dunia ketiga. Negara-negara baru  ternyata menunjukkan bahwa mereka sama beradabnya di arena olahraga.  Ganefo adalah anti establishentdan anti kolonial.  Semangat yang sama ditunjukkan  dengan atlet-atlet luar yang lebih mengutamakan  persahabatan.   

Bintang Indonesia di Ganefo

Indonesia berada pada posisi keempat hingga akhir pelaksanaan Ganefo  pada 21 November 1963.  Indonesia meraih 21  emas, 25 perak dan 35 perunggu.  RRC beradaapada posisi pertama dengan 68 emas, 58 perak dan 45 perunggu,  disusul Uni Soviet dengan 27 emas , 21  perak dan 9 perunggu. Republik Persatuan Arab  di posisi ketiga dengan  22 emas, 18 perak dan12 perunggu.

Pada posisi kelima Korea Utara  dengan 13 emas  , 15 perak dan 24  perunggu, Argentina 5 emas dan 4 perunggu, serta Jepang 4 emas,  10 perak dan 14 perunggu.

 Atlet Indonesia yang berprestasi sebagian besar dari  cabang olahraga yang sama yang mereka persembahkan di Asian Games 1962. Mohamad Sarengat  mendapatkan emas lari 100 meter pada Asian  Games  ke IV  ini gagal meraih medali di Ganefo.  Catatan waktu  yang dibuatnya hanya 10,9 detik di bawah prestasinya 10,4 detik.

"Saya terlambat start dan kecewa karena itu," ucapnya sambil menangis. Namun Sarengat menebusnya dengan mendapatkan emas di nomor  lari gawang 110 meter, sama  dengan yang diperolehnya di arena  Asian Games 1962.

Indonesia  mencatat  prestasi gemilang di arena  balap sepeda dengan merebut emas  pada nomor Time Trail beregu  dengan catatan waktu 2 jam, 30 menit dan 21,4 detik.  Namun pada nomor Open Road Race 188 kilometer dengan start Cipayung-Puncak-Cianjur-SukabumiBogor-Jakarta tim Polandia lebih unggul.   Meskipun demikian tim Polandia menganggap Indonesia yang waktu itu diperkuat dua pembalap Jabar Hendra Gunawan dan Wahyu Wahdini sebagai saingan terberatnya.

Indonesia juga  meraih emas di cabang bulu  tangkis.  Tim Putri mengalahkan Tiongkok. Minarni merebut emas di nomor tunggal dan ganda puteri bersama Retno Kustinah.  Emas juga diraih Ganda Putera ketika Tan King  Gwan/Unang mengalahkan pasangan Tiongkok  lin Fung/Wu Chen dengan skor 15-9, 15-13.  Sisa  emas  direbut RRC.  

Lanny Gumilla  pada cabang  loncat indah juga mempertahankan emasnya.  Hanya saja di  cabang renang Lie La Hoa  juga merebut emas untuk Indonesia.   Prestasinya ini meningkat  dibanding  waktu di Asian  Games  ke IV.

Lany Gumilla ketika dikalungkan medali emas-Foto: x-detik/dok pribadi Lanny.
Lany Gumilla ketika dikalungkan medali emas-Foto: x-detik/dok pribadi Lanny.
Atlet lain yang menonjol Lely Sampurno walau hanya perak di  cabang  Menembak di nomor Free Pstol 50 meter  dan Johnny Bolang dari cabang Tinju meraih perak  di  Kelas Bulu setelah dikalahkan Petinju Uni Soviet  Shernee.  Johnny juga ikut cabang  tinju  di   Olimpiade Roma pada 1960. Namun petinju Indonesia lainnya  Frans Soplanit di kelas terbang mendapatkan emas.  Frans juga meraih perak di cabang tinju dalam Asian Games 1962.  

Sayang cabang sepak bola kembali tidak memuaskan, Indonesia mengalahkan  Mali  3-2 namun  dikalahkan Korea  Utara 1-5.  Medali emas direbut RPA  dan  Perak  direbut  Korea Utara.  Kemenangan RPA diperoleh  dari undian setelah di final keduanya bermain 0-0.  Pertandingan final  diselenggarakan pada penutupan Ganefo pada Jumat 22 November 1963.                

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun