Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Bandung 1963, Lebaran Suram, Ketegangan dengan Malaysia

12 Januari 2019   17:37 Diperbarui: 12 Januari 2019   20:48 509
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Cerita dari  Jakarta menurut Rosihan tak kalah miris. Seorang murid umur 10 tahun dari sebuah Sekolah  Rakyat ditemukan tewas dalam kelas. Setelah diperiksa ternyata dia tidak makan secara layak selama tiga  hari.

Agak ironis di tengah kemerosotan ekonomi dunia hiburan tetap semarak. Malam Aneka Bing slamet yang digelar di Sport Hall Saparua tumpah ruah .  Padahal harga tiketnya mencapai Rp2500 per orang. Pada liburan lebaran ditawarkan sejumlah acara hiburan di berbagai tempat.   

Salat Id

Salat Idul Fitri digelar di Istana Negara, Jakarta pada  24 Februari 1963 tidak dihadiri oleh Presiden Sukarno.  Komandan Pasukan Tjakrabirawa Kolonel Sabur menyebut tidak hadirnya Bung Karno karena dikhawatirkan keselamatannya. Ratusan undangan untuk Salat Id bersama kerap disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak berhak hadir. Namun  Presiden menggelar  resepsi untuk memberikan ucapan selamat bagi para pejabat pemerintah di Ibu Kota.

Di Kota Bandung, Salat Id digelar di Alun-alun dan puluhan lapangan lainnya.  Sementara Pangdam VI Siliwangi Ibrahim Adjie mengajak masyarakat Jawa Barat untuk mengoreksi diri sendiri atas keselahan-keslahan yang membuat orang lain  berbuat salah juga. Bahkan keslaahan itu membuatnya kehilangan wibawa untuk mengoreksi kesalahan orang  lain.

"Kesalahan-kesalahan itu telah  menyebabkan merosotnya mutu dan jumlah  produksi, kekacauan distribusi  barang-barang dan bahan-bahan yang kita  perlukan untuk dapat merayakan Idul Fitri," ujar  Adjie dalam siaran RRI, Selasa Malam,  26 Februari 1963.

Foto: Tim Audiovisual Perpsutakaan Nasional
Foto: Tim Audiovisual Perpsutakaan Nasional
Ketegangan dengan Malaysia

Sejak meletusnya pemberontakan rakyat Brunei pada 8 Desember1963 hubungan Indonesia dengan Malaysia perlahan menjadi tegang.  Tentara Nasional Kalimantan Utara menduduki beberapa tempat penting dalam Kesultanan Brunei. Gerakan ini dipimpin  Syekh A.M  Azhari menentang pembentukan  negara Malaysia

Gerakan ini cepat mendapat dukungan Indonesia., setelah tentara Inggris membantu pasukan polisi Malaysia memukul mundur TNKU.  Bagi Indonesia pemberontakan itu menunjukkan tidak semua masyarakat di bekas koloni Inggris itu menerima usulan pembentukan federasi. Pemberontakan itu bagian upaya rekayasan menentang rekayasa kolonial. 

Dalam sebuah buku yang ditulis Baskara T Wardaya, Indonesia melawan Amerika: Konflik Perang Dunia 1953-1963, Jakarta: Galangpress, 2008 Bung Karno juga mengakui rakyat  Brunei pernah membantu Indonesia dalam Perang Kemerdekaan.  Azhari pernah jadi Kapten dalam Angkatan Darat Indonesia.

Sukarno juga ingat menggunakan Malaya, Singapura  dan koloni-koloni Inggris di Kalimantan Utara membantu pemberontakan PRRI/Permesta termasuk juga melakukan pengeboman. Selain  ada bekas pemberontakan yang bermukim di wilayah itu.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun