Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Music Artikel Utama

Bandung sebagai Kota Musik Hanya Tinggal Menunggu Deklarasi?

26 Juni 2018   20:40 Diperbarui: 28 Juni 2018   21:09 3834
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ajang Borfest-Kredit Foto: https://travelcuy.com/yuk-ke-borfest-2018-bandung/

Dalam tulisan saya pada 26 September 2016 berjudul "Bandung Kota Musik (Tanpa Perlu) Dideklarasikan"  saya menyebutkan  saya sudah menemukan 160 nama kelompok musik dan band, mulai dari duo hingga lebih lima personel yang berdiri dan pernah berdiri  di Kota Bandung antara periode 1990-2015, baik yang indie maupun label.

Maka dalam tulisan ini jumlah band dan kelompok musik  yang berdiri dan pernah berdiri di Kota Bandung  sudah terdata sekitar 250 nama ( sejak 1990 hingga pertengahan 2018), mulai dari duo maupun big band. Nama-nama band ini termasuk nama yang sudah masuk menjadi band nasional seperti Gigi, Cokelat, hingga Band Indie seperti Mocca, Burgerkill.  

Saya memperkirakan masih banyak jumlah yang tercecer. Jumlah itu yang didata dari Pikiran Rakyat edisi 2013-2018, situs Djarumcokelat, Band Indie Bandung dan sejumlah situs musik lainnya. Persoalannya berbagai event yang diliput media seperti Hellprint diikuti puluhan band lokal. Jadi jumlah yang tercecer membuat angka itu bisa lebih besar dari 250 nama, sekalipun        

Jumlah ini  bisa dua kali lipat dari band dan kelompok musik  yang berdiri di kota yang sama pad periode 1970-1990.  Pada periode ini termasuk Giant Step, Harry Roesli, Bimbo hingga KSP dan Kahitna.  Kalau digabungkan maka angka 400 kelompok musik dan band  yang lahir di kota kembang ini sepanjang sejarah bukan tidak mungkin tercapai. Riset ini akan terus berjalan hingga didapat data yang akurat. Bisa jadi suatu ketika diperlukan Ensiklopedia Musik Bandung.

Jadi berapa jumlah musisi yang berasal dari Bandung?  Karena band dan kelompok musik dari dua personel hingga lebih dari sepuluh orang.  Sayangnya masih termasuk musisi yang "bongkar-pasang". Tetapi yang terlibat langsung dan masih aktif saya prediksi lebih dari seribu orang (tidak termasuk yang tinggal ke Jakarta), termasuk penyanyi single seperti Yura Yunita, Isyana Sarasvati, Rita Tila, Dhira Sugandi, Tulus,  belum lagi peserta pencarian bakat  di Bandung.

Jumlah itu  masih ditambah dengan komunitas musik Bandung seperti blues yang jumlahnya 700, Komunitas Swingging Friends yang menetap di Bandung dan aktif ikut kelas Mocca,mereka yang terlibat di Saung Udjo dan komunitas musik (yang aktif lainnya),  kemungkinan angka 3 ribu tercapai.  Kalau ditambah dengan manajemen, musisi penggiring single (Yura Yunita yang saya lihat selalu diiringi 4-5 personel), belum lagi komunitas musik di kampus, maka angka dua ribu akan tercapai.

Kalau diperluas lagi dengan komunitas fans kelompok underground seperti Begundal untuk Burgerkill yang jumlah ribuan dan sejumlah event musik di Bandung ditonton puluhanribu orang, dari Bandung dan sekitarnya.  Kalau populasi penduduk Kota Bandung, Cimahi dan sekitarnya sekitar tiga juta orang, maka dari jumlah itu tiga puluh ribu orang saja terlibat pada aktivitas musik, maka jumlah itu satu persen dari populasi.        

Kalau dari angka-angka kasar seperti di atas, saya berani mengklaim Bandung layak jadi kota musik. Kalau riset ini diteruskan akan didapat angka yang lebih akurat.

Kegiatan Kreatif

Kegiatan musik yang menonjol selama 2018 antara lain kompetisi musik akustik yang digelar di sekitar The Lodge Maribaya pada Maret 2018. Pesertanya 14 band akustik.  Dalam kompetisi dengan juri Erlan dari "Wachdach Band", Noey dari "Java Jive" dan Dudo dari "D'Cinammons" Band Aksha dari Bandung tampil sebagai Juara Pertama.

Kegiatan  yang rutin dan kreatif ialah apa yang disebut Pengadilan Musik.  Kegiatan ini dilaksanakan di Kantin Nasion, The Panas Dalam, Jalan Ambon, Kota Bandung sejak 2016.   Pengagasnya adalah  Supervisor Kantin Nasion The Panas Dalam Irfan Nurdiansyah.  Model kegiatan ini hanya ada di Bandung.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun