Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Intuisi, Buktikanlah, Harus Bahagia, Bukti Kecerdasan Bermusik Yura

10 Maret 2018   01:42 Diperbarui: 10 Maret 2018   10:37 1133
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Salah stau penampilan panggung Yura/Foto: Irvan Syafari.

Baru putus/Baru saja putus/Tak perlu engkau bingung/(Terlalu lama)/Lebih baik kita terus maju/Gapai mimpi yang baru.  Demikian bait pertama single anyar terbaru dari Yura Yunita bertajuk "Harus Bahagia" dirilis pada 2 Maret lalu dan disajikan secara live di Java Jazz pada waktu bersamaan. Sebagai catatan, Yura bukan pertama kalinya tampil di Java Jazz. 

Lirik lagu itu ditulis oleh Yura sendiri, namun gubahannya (composed) oleh musisi Yovie Widianto. Lagu itu menurut pengakuannya merupakan curahan hatinya.

Opening lagu itu dengan paduan musik apik terompet, piano dan drum dengan tempo cepat. Nadanya begitu ceria, menyampaikan pesan bahwa walaupun putus cinta tidak membuatnya harus berlarut kesedian melainkan tetap optimis.

Punya pacar harus lebih baik/punya pacar lebih keren/Tapi keren nggak cukup/Yang paling penting/kita harus bahagia

Irama lagunya mengingatkan musik 1960-an, bagi penyanyi kelahiran Bandung 9 Juni 1991 lagu lawas kerap menjadi referensinya. Dia juga pernah menyanyi lagu "Aksi Kucing" di Festival Prambanan pada 2016, yang diakuinya sebagai salah satu lagu favoritnya.

Penutupnya Kamu-kamu harus bahagia/Kamu-kamu harus bahagia. Kamu harus bahagia/ kalimat berulang.


 

Lirik ini mengingatkan saya pada lagu karya Yura "Keruh di Air Jenuh", di mana dia menggunakan kalimat berulang yang mirip dengan judul di akhir lagu.  Gayanya juga ceria.  Hal ini menandakan gaya bertutur Yura yang khas.

"Harus Bahagia" membuktikan penyanyi bernama asli Yunita Rachman ini tetap pada trek yang progresif.  Single sebelumnya "Buktikanlah" yang dirilis pada 2017 begitu berwarna dan pas dengan pembawaan Yura yang riang.

Seperti "Harus Bahagia", lagu "Buktikanlah" dibuka dengan bait yang ceria.

Pertama kali bertemu/Terasa ada yang menganggu/Ternyata kau coba curi hatiku/  Bait ini sudah menyampaikan pesan tentang seseorang (apakah Yura sendiri) sedang didekati?  Yura menggunakan bait pengulangan judul lagu  pada bagian lagu  

Buktikan buktikan/coba buktikan/buktikan buktikan

Video klip lagu ini unik menampilkan Yura didekati sesosok rubah, memberikan kesan kocak dan ini mengingatkan saya pada penampilan Yura di Kampoeng Jazz, Unpad Bandung  beberapa tahun silam menggunakan badut sebagai penari latarnya.


Namun yang saya simak ialah rilis kedua lagu itu muncul setelah "Intuisi" yang merupakan galau. Lagu ini  yang dirilis pada 2016 memberikan kesan kesedihan (walau Yura memberikan kesan dalam lagu itu agar berusaha tetap tegar). Yura menyatakan orang yang diceritakan dalam lagu ini kesedihannya, karena kekasihnya ternyata sudah berubah.  Lewat lagu ini tampaknya ia kecewa, tetapi tidak harus meratap berlebihan

Kuhampiri engkau meskipun jauh/Sendiri kutempuh meskipun kau jauh/Hanya tuk bertemu denganmu/Kuhampiri engkau meski kau jauh/Namu  hatimu tlah runtuh/Dan buatku terjatuh

Lagu ini bagi saya pribadi mengena, karena mengalami hal yang sama dengan yang dinyanyikan Yura. Artinya lagu ini bukan hanya ditujukan bagi perempuan, menurut intepretasi saya. Lagu ini juga ciptaan Yura tampaknya juga curahan hatinya.

Saya curiga kalau tiga lagu ini disusun berturut-turut, Intuisi, Buktikanlah, Harus Bahagia, maka akan menggambarkan kisah (curahan hati)  si penulis lagu ini. Lewat "Intuisi" Yura menceritakan kekecewaan bahwa cintanya berakhir, kemudian lewat "Buktikanlah" dia didekati seseorang dan lewat "Harus Bahagia", Yura menceritakan bahwa dia yakin akan punya pengganti.


Itu sebabnya saya tidak heran kalau Yura memang pantas diganjar penghargaan AMI Award pada November 2017 lalu lewat "Intuisi"  sebagai penyanyi solo wanita terbaik, sekaligus juga Pencipta Lagu Pop Terbaik.  

Pada waktu itu tentu mengundang berdebatan karena dia "mengalahkan", penyanyi senior Agnes Monica. Bagi saya kemenangan ini tidka mengecilkan para nominasi lainnya. Namun tentunya juri menghitung apa yang dilakukan Yura  sepanjang 2017 di bidang musik.

Saya sempat berdebat dengan warganet di Youtube dan mengatakan, Yura bekerja keras meniti karirnya, langkah-langkahnya jelas mulai dari penyanyi indie, ikut ajang Voice of Indonesia di Indosiar walau tidak menang. 

Yura terbentuk dari habitat yang bagus, yaitu kota Bandung, yang menurut dia antar musisi cenderung kompak dan saling mendukung. Hampir semua lagu yang dinyanyikan merupakan karya dia. Yura juga mampu memainkan alat musik, bukan saja piano tetapi juga drum. Glenn Fredly sudah mencium bakat penyanyi yang juga pernah memperkuat band Sarasvati.

Saya juga mengintepretasikan "Instuisi", "Buktikanlah", "Harus Bahagia" seperti berurutan dan liriknya membuktikan kecerdasan Yura dalam bermusik.  Lagu ciptaan dia seperti "Kataji" yang berbahasa Sunda, dikemas gaya broadway, "Super Lunar", "Balada Sirkus", merupakan talenta yang sebetulnya harus dimiliki para penyanyi Indonesia di era global ini.

Bagi saya hadirnya Yura Yunita membuktikan bahwa pendidikan formal merupakan hal yang penting bagi seorang musisi pada zaman "Now" ini.  Latar belakang pendidikan Yura dari Fakultas Ilmu Komunikasi Unpad saya kira memberikan bekal bagi dia setidaknya untuk mempunyai logika, berpikir kreatif.

Saya masih kiprah Yura berikutnya pada 2018 ini. Saya kira ia mampu.

Irvan Syafari

Untuk Hari Musik Nasional

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun