Untungnya seperti terakhir ada cerita yang menarik dan tidak saya temukan di media massa. Misalnya cerita menegangkan  di balik Konser Tunggal Chrisye di Balai Sidang yang disponsori RCTI dan kisah tercipta lagu religi "Ketika Tangan dan Kaki Berkata"  dan keterlibatan Taufik Ismail adalah di  antaranya.
Catatan untuk Setting Sejarah
Dari segi sinematografi Rizal Mantovani piawai, gaya hidup mulai dari mode pakaian, mode rambut, telepon analog rumah dan kantor, dansa 1970-an hingga era kekinian begitu rapi sesuai dengan masa itu. Â Bahkan suasana Jakarta masa itu entah bagaimana Rizal mampu menyuguhkannya. Sekalipun hal itu sangat tidak mudah.
Saya berdebar ketika Taksi Blue Bird muncul pada 1970-an, namun menjadi lega ketika tahu pada 1972 sudah ada taksi Blue Bird yang pertama dan mobilnya bisa ditemukan di Museum Transportasi. Pertanyaannya apa iya Blue Bird sudah umum, masa itu? Â Itu sebabnya uang kertas atau logam 1970-an dan 1980-an tidak diperlihatkan dalam film. Â
Saya bicara dengan seorang setengah baya yang duduk di sebelah saya juga meragukan hal itu. Dia bilang masa dia President Taxi. Â Kami juga asyik berdiskusi soal jam tangan yang digunakan Chrisye pada 1972 masih digunakan pada 1980-an. "Oh, mungkin isterinya masih menyimpan?" kata Bapak itu.
Masalahnya bukan saja penampilan fisik mengungkap sebuah kisha dalam sejarah. Tetapi juga istilah dan dialog masa itu jangan sampai keliru dengan masa sekarang. Saya ragu sebutan "Bro" atau "Man" yang diucapkan anak muda zaman "now", apa juga diucapkan anak muda era  1970-an? Atau mungkin dialog sesuai zaman itu tidak masa untuk anak-anak zaman "Now" (meminjam istilah sekarang).  Â
Departemen Kasting
 Dari departemen kasting, alangkah lebih baiknya pemeran Chrisye dan Damayanti muda pada 1970-an  berbeda dengan era 1990-an. Nyaris tidak ada perubahan wajah Chrisye dan Anti (panggilan Damayanti) era 1970-an dengan era 1990-an bahkan era  2000-an.
Tetapi bukankah Reza Rahadian juga berhasil meyakinkan penonton sebagai Habibie muda hingga Habibie tua? Â
Yang paling sulit bagi Vino  dan Velove tadinya saya kira bermain sebagai anak 1970-an. Tetapi ternyata mereka justru mereka berhasil. Vino tidak terlalu mengejutkan karena dia pernah main film sejarah "3 Nafas Likas" dan "Warkop Reborn". Yang agak mengejutkan Velove tampil cukup  baik sebagai gadis 1970-an dari gestur dan gaya rambutnya.  Untuk kelahiran 1990-an tentunya ekspetasi yang lumayan.
Yang saya ragu justru ketika mereka berperan menjadi ayah dan ibu, apakah benar Chrisye dan Anti ketika menjadi orangtua? Apa bukan kembali menjadi Vino dan Velove? Untungnya adegan menjelang konser "feel" Vino dan Velove  menurut saya dapat.