Sampai akhirnya mereka tersedot ke pesawat dan terjadi pertarungan menegangkan di dalam pesawat antariksa itu. Di pesawat Mark dan Audrey menyelamatkan seorang bayi dan mendapatkan pertolongan tak terduga dari salah satu alien. Bayi ini adalah kunci dari film ini yang (mencoba) menjelaskan alasan mengapa alien itu menyerang bumi.
Pesawat terdampar di Laos dan sisa manusia yang selamat bertemu dengan kawanan penyelundup obat bius dipimpin oleh Sua dan adiknya Kanya (Pamelyn Chee), serta Harper (Callan Mulvey), bule esentrik. Mereka harus bertahan hidup dan menyelamatkan manusia dari kepunahan.
Tentu saja sekuel kedua ini banyak lubangnya. Misalnya mengapa tentara Laos hanya memerangi para penyelundup dan tidak digambarkan tidak bertempur melawan alien. Bahaya yang lebih besar malah dibiarkan saja? Lalu mengapa penumpang kereta api bawah tanah begitu sedikit?
Secara keseluruhan segi cerita lebih menarik yang kedua, terutama diselamatkanoleh pertempuran candi. Sepertinya Sutradara Liam O'Donell meramu inspirasinya dari film model Die Hard (tokoh antagonisnya disisir datu demi satu hingga ke kepalanya), dengan film seperti Independence Day atau War of The World plus The Raid.
Tetapi secara keseluruhan sebagai film fiksi ilmiah masih di bawah film se-genre lainnya.
Catatan lain ialah dengan terlibatnya iko Uwais dan Yayan Ruhian dengan porsi yang lebih besar di film Hollywood menjadi pertanda bahwa tren film dengan melibatkan aktor antar bangsa sudah keniscayaan. Bintang Asia seperti Donny Yuen, Jet Li, Michelle Yeoh sudah lebih dahulu terlibat film Hollywood berbudget besar. Â Hingga tidak jelas lagi film itu milik negara mana.Â
Dalam Beyond Skyline Iko Uwais dan Yayan Ruhiyan terlibat jadi koreografer, bukan saja pemain dan banyak orang Indonesia terlibat dalam produksi film. Selain tentu saja syuting film mengambil di berapa lokasi di Yogyakarta. Tentu saja promosi wisata bagi Indonesia. Masih banyak wilayah lain yang punya potensi menjadi tempat syuting. Â Â
Film ini juga memperkenalkan pencak silat, karena memang Hollywood membutuhkan inovasi baru ikon bela diri untuk jadi unsur dalam film, seperti halnya kung fu dengan Jet Li dalam film seperti Leathal Weapon 4, atau pada 1980-an ada film Only The Strong memperkenalkan capoeira.Â
Irvan Sjafari
  Â