Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Membaca Surat Kabar Hari Minggu Menjadi Penyejuk Hati

11 Juli 2017   11:17 Diperbarui: 11 Juli 2017   19:18 841
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pikiran Rakyat edisi 9 Juli 2017 (kredit Foto: Irvan Sjafari).

Kebetulan KompasMinggu edisi 9 Juli 2017 memuat figur Dira Sugandi yang pasti saya klipping, karena dia penyanyi Bandung dan "Geulis" dalam  Pikiran Rakyat pada hari yang sama memuat sosok Yasmin Kartikasari aktivis Pustakalana, penggiat literasi terutama bagi anak-anak.  Bagi saya info ini penting karena memuat data tentang perempuan hebat di Bandung (dan Jawa Barat) untuk bisa buat tulisan lain.

Kedua surat kabar ini hampir pasti menulis soal musik dan film pada edisi Minggu di rubrik Hiburan. Kompas 9 Juli 2017 menulis soal "Spider Man: Si Galau Jadi Pahlawan Super", Pikiran Rakyat menulis "Jailangkung: Memecahkan Aneka Misteri".  Kompasmemuat "Jalan Panjang Sang Peniru Elvis", maka Pikiran Rakyat menulis "Kahitna Hanyutkan Perasaan"  namun yang paling menarik bagi saya yang keduanya "Suguhan Musik Eksotis yang Memukau" review acara rutin musik di Bandung "TP Jazz Weekend".

Sayangnya Kompas Minggu tidak menyediakan halaman khusus buat anak-anak, seperti Pikiran Rakyat yang punya  "Peer Kecil" yang menjadi nilai lebih.  Sekalipun di Kompas Minggu ada setengah halaman yang tampaknya untuk keluar.  Hanya saja Kompas Minggu punya "Panji Koming", "Timun", "Kompopilan" dan "Sukribo" yang pasti saya baca.

Artikel lain yang menjadi menu wajib ialah kuliner, fesyen (fashion), desain interior, perjalanan, komunitas.  Semua artikel di kedua surat kabar itu sifatnya referensi dan waktunya panjang. Yang menarik juga ada cerpen dan Teka Teki Silang.  Artikel-artikel pada hari Minggu memang wajib ekslusif kalau perlu jangan dimuat di versi onlinenya.    

Bahwa membaca semua artikel di kedua surat kabar edisi Minggu tidak akan habis sehari memang benar. Tetapi bisa dibaca berhari-hari kemudian terutama ketika harus mengurut dada sehabis membaca berita pertengkaran antara dua kubu pasca pilpres yang menjalar sampai media sosial, yang harusnya menjadi pengikat kekerabatan malah membuat kekerabatan berantakan.  

Bagi saya  sejak 2014 membaca surat kabar hari Minggu menjadi penyejuk hati.

Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun