Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Iga Mawarni: Jazz Itu Musik Skill dan Spontanitas (Catatan Harian Pribadi 1999-2001)

12 Maret 2017   13:03 Diperbarui: 12 Maret 2017   13:08 1021
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

                                                                                        ***

Dua  Catatan Penampilan Iga Mawarni dalam  Jazz Goes to Campus

Minggu 12 November 2000

Liputan Jazz Goes to Campus Fakultas Ekonomi UI

Iga Mawarni tampil menawan dengan baju hitam dan kain oranye serta ikat kepala oranye mirip gadis gipsy. Penampilannya  tetap prima walau sedang hamil.  Sekali-kali dia duduk dan sekali-sekali berdiri.  Iga menyanyi di panggung Satelindo yang lebih kecil. Saya berdiri cukup dekat.

Iga menyanyikan dua lagunya dari album “Iga Lagi”, yaitu “Aku Cinta Padamu” dan “Andai Saja”.  Tiga lagu lagi adalah lagu Barat. Iga mempersona ratusan penonton yang didominasi fans dia sama-sama mahasiswa atau alumni Universitas Indonesia.

Penyanyi lain lumayan. Ubiet mislanya memadukan tiga unsure etnik dalam lagunya, Aceh tentang Panglima Keumalayati, Suku Daya Kalimantan, serta Minangkabau “Remember Maninjau” dengan menggunakan alat musik saluang.  Jazz memang bisa dikoloboraikan dengan jenis musik apa pun.

Saya juga menyaksikan “Raja Musik” Bill Saragih dengan mainsteam jazz membawakan lagu “Unforgetable” dan “Love” yang dipopulerkan Nat’in Coole. Di panggung utama.  Juga Fariz RM membawakan lagu :Barcelona” dan “Sakura dalam Pelukan”, serta si ABG Shelomitha.  Sayangnya nggak bisa penuh karena terserang migren.

Minggu 11 November 2001

Nonton Jazz Goes to Campus ke dua kalinya.  Niatnya memang hanya untuk  menonton Iga menyanyi. Penaimpilan  penyanyi jazz kesayangan saya itu sederhana saja,memakai baju blus merah dan celana jins. Pengiringnya hanya dua orang yang tidak pernah bertemu sebelumnya untuk berlatih. Mereka langsung main ciri khas jazz.

Iga menggunakan “kecrekan”buat anak dia sebetulnya sebagai alat musik. Kadang dia duduk di lantai panggung dan kadang dia bergoyang lincah.  Bunga mawar itu membawakan 4-5 lagu, di antaranya “Andai Saja”  lagu andalannya dan tiga buah lagu Barat, di antaranya “King of Soul”, serta satu lagu Indonesia yang katanya erat kaitannya dengan kasus Itenas Bandung. Sambil bernyanyi ia sekali-sekali melirik ke suaminya Charlie bersama anaknya yang digendingnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun