Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Gita Cinta dari SMA Rasa Milenia

10 Maret 2017   17:09 Diperbarui: 10 Maret 2017   17:37 1175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Plus dan Minus

Klimaks cerita berbeda dengan Gita Cinta dari SMA karena memang harus disesuaikan zaman. Dalam versi anyar ini Galih digambarkan sebagai siswa pintar dan sempat mendapat beasiswa. Namun karena kesibukannya menghidupkan toko peninggalan almarhum ayahnya nilainya turun dan beasiswa-nya dicabut.

Kondisi kekinian lainnya Galih yang tidak membalas WA dari Ratna, karena kehabisan pulsa bisa menjadi pemicu pertengkaran hal yang lumrah.   Klimaks ini surprise bagi saya, begitu sederhana dan menjadikan film ini soal pendewasaan remaja.  Pada akhirnya masa SMA  masa yang manis dikenang. 

Beberapa adegan favorit saya ialah percakapan antara Galih dan Ratna di belakang sekolah begitu natural. Betapa gugupnya Ratna mondar-mandir di belakang Galih yang asyik mendengarkan walkman.  Lainnya percakapan antara Tantri dan Ratna yang galau begitu menyentuh.  Namun yang membuat air mata menitik adalah akhir cerita.

Lubang cerita ialah pada sosok Tantri yang tidak jelas apa pekerjaannya dan mengapa dia hidup sendiri. Walau melajang sebetulnya keniscayaan pada masa kini.  Seharusnya pertanyaan itu terjawab dalam dialog antara Ratna dan tantenya di teras belakang rumah.

Departemen kasting, Refal Hady dan Sheryl Sheinafia berhasil menghidupkan kembali Ratna dan Galih dengan gaya masa kini. Namun saya paling suka penampilan Joko Anwar guru killer dan Sari Yok Koeswoyo yang pas sebagai Kepala Sekolah yang kaku pada aturan main. Pemeran anak-anak SMA  lainnya juga natural terutama Stella Lee menggunakan rambut ala Harajuku benar-benar mencerminkan remaja sekarang.

Soundtrack apik.  Saya jatuh hati pada GAC yang membuat lagu "Galih dan Ratna" menjadi lagu masa kini, begitu juga Sheryl Sheinafia punya cara menyanyikan "Gita Cinta dari SMA". Boleh dibilang Galih dan Ratna adalah Gita Cinta dari SMA rasa milenia. Itu menurut saya.

Pertanyaannya, bisa nggak Galih dan Ratna menjadi ikon remaja yang baru?

  • Judul Film:  Galih dan Ratna
  • Sutradara:  Lucky Kuswandi
  • Bintang:  Refal Hady, Sheryl Sheinafia, Joko Anwar, Marissa Anita, Ayu Dyah Pasha, Henky Tornado, Sari Yok Koeswoyo, Stella Lee, Agra Pilliang
  • Rated:  **

 Irvan Sjafari

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun