Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Rudy Habibie: Kisah Cinta atau Pencarian Jati Diri Sang Visioner?

1 Juli 2016   14:40 Diperbarui: 23 Desember 2016   18:43 8029
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster Rudy Habibie (kredit foto www.marnerskliker.com)

Karakter Habibie dalam berapa percakapan banyak menggunakan kata faktanya, masalahnya dan solusinya bukan saja dalam presentasi di depan para dosennya, tetapi juga dalam interaksinya dengan kawan-kawannya.  

Bagamana Habibie mendapat inspirasi dari makanan karena saran Ilona adalah hal menarik lain dalam film ini. Hanya saja konflik Habibie dengan gengnya Pantja harusnya bisa digarap lebih dalam.  \

Catatan lain saya memang ada sisi manusiawi, seperti Habibie merasakan kelaparan karena wesel dari ibunya lupa dikirim, Habibie jatuh sakit, Habibie dan temannya mahasiwa Turki salat di bawah tangga perpustakaan menjadi tontonan mahasiswa bule menarik, namun keseluruhan tetap saja tokoh Habibie dalam film ini terlalu sempurna dan menjadi kebenaran. Selain itu falasafah mata air kerap berulang seperti menggurui, walau mungkin pesan moral film ini.

Saya juga tertarik pada karakter mahasiswa yang ada di sekitar Habibie dan bagaimana kiprah selanjutnya. Dari media bisa diketahui Liem King Kie tetap tinggal di luar negeri karena perubahan politik pada 1965 membuatnya sulit pulang merupakan tokoh nyata.   

Saya jadi ingin tahu  Raden Ayu Puspitasari, Peter Manumasa, hingga Pantja, bahkan Ilona sendiri bagaimana selanjutnya? Sebetulnya saya suka dengan karakter mereka beraneka ragam.  

Menarik bagaimana Sugeng anak abdi dalem di Solo begitu ewuh pakewuh, masih menunjukan sikap melayani Ayu anak putri keraton Solo di luar negeri, padahal harusnya mereka sama-sama mahasiswa bersikap egaliter. Tetapi pada waktu itu feodalisme memang masih kuat.

Dari departemen kasting Reza Rahadian tidak mengherankan mampu menghidupkan kembali Habibie termasuk cara bicara dan gestur tubuhnya. Reza memang aktor kawakan.  

Chelsea Islan juga cukup baik memerankan Ilona. Chemistry keduanya terjaga. Namun yang paling kuat aktingnya sebetulnya adalah aktor-aktor berlatar belakang  stand up comedy seperti Ernest Prakarsa dan Pandji Pragiwakso yang bisa tampil serius.  

Indah Permatasari pemeran Ayu juga saya acungi jempol terutama bagaimana getur tubuhnya dari orang yang kepincut Habibie, cemburu karena hadirnya Ilona hingga berbalik menjadi seteru Habibie karena hal pribadi justru manusiawi sekali.  

Ada peran kecil, yaitu anggota geng Pantja bernama Mario diperankan GPH Paundrakarna nyaris tidak saya kenali sebagai pemeran Galih dalam sinetron Gita Cinta dari SMA 2000-an di sebuah stasiun televisi swasta. 

Quote  dari Ilona  kepada Habibie “faktanya  Kamu mencintai Indonesia, Masalahnya kamu Mencintai Indonesia, Solusinya Kamu mencintai Indonesia!”   

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun