Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

“Jane Got A Gun”: Seorang Ibu Rumah Tangga “Berperang” Melindungi Suami dan Anaknya

20 Maret 2016   18:02 Diperbarui: 21 Maret 2016   03:54 222
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption caption="Poster jane Got A Gun (kredit foto http://media1.popsugar-assets.com)"][/caption]Suatu hari di New Mexico, Amerika Serikat   pada 1871 seorang ibu bernama Jane Hammond mendongeng kepada anaknya bernama Katie  tentang dunia bernama pohon terbalik di mana dua tokoh utamanya hidup bahagia ketika masuk pohon terbalik itu.  Prolog dari Jane Got a Gun ini sepintas tak berhubungan  dengan cerita film bergenre western ini.  Jane diceritakan awalnya hidup berbahagia bersama suami dan seorang anaknya.  Adegan selanjutnya suaminya dan bapak anaknya pulang ke rumah terjatuh dari kuda:  Ia ditembak kawanan kriminal  dipimpin  John Bishop (Ewan McGregor) karena dendam di masa lalu. 

Yang membuat film  ini jadi menarik ialah sikap Jane (Natalie Portman) tidak  panik, ia kemudian menitipkan anaknya pada kenalannya dan mencari mantan tunangannya Dan Forst  (Joel Edgerton)  untuk menghadapi gerombolan itu.  Padahal bisa saja  Jane lari bersama anaknya dan suaminya juga menyuruhnya demikian.  Namun keputusan  Jane yang memilih “perang “ dan melindungi suaminya dan meminta bantuan pada tunangannya itu yang absurd. 

Awalnya Dan tidak mau karena merasa cintanya dikihanati Jane.  Namun Jane membujuknya dengan uang sebagai profesional untuk jadi bodyguard keluarganya (melindungi dia dan suaminya yang terluka)  dan juga melatihnya menembak.  Hubungan segitiga antara Dan, Bill dan Jane serta gerombolan kriminal Bill terkuak pelan-pelan.  Alur  cerita lambat  persis seperti film Quentin Tarantino Hateful Eight.  Hanya saja sutradara Gavin O Conor menggunakan kilas balik yang bisa membuat penonton memahami mengapa Jane meninggalkan kekasihnya yang mantan tentara utara dalam perang sipil di AS dan memilih  Hammond yang jelas seorang  kriminal  sebagai kawan hidupnya.  Suatu keputusan yang dipilih dengan pertimbangan yang masak.

Yang membuat Dan Forst  jadi berang ialah ketika mengetahui informasi bahwa Geng Bishop bukan saja sekadar kriminal tetapi gerombolan yang zholim. Katie  bukan satu-satunya  anak Jane.  Ada satu anak lagi bernama Marie  yang merupakan anaknya dan kemungkinan dibunuh oleh Geng Bishop.  Maka motivasi Dan menjadi pribadi membantu Dan.  Baku hantam yang maha kejam dan tanpa ampun terjadi .  Film ini berakhir berhubungan  dengan cerita  dongeng yang diceritakan Jane  pada anaknya.

Jane bukanlah seorang kombatan, tetapi ia bisa menembak.  Natalie Portman memproduseri film ini tidak menjadikan tokoh perempuan sebagai hero, Jane hanya menembak beberapa kali. Yang banyak berbuat menumbangkan jago-jago  dari gerombolan Bishop adalah dan dan Bill.   Saya kria film ini punya nafas feminis.  Tetapi rupanya bukan kejagoan perempuannya, tetapi perempuan di sini memustukan sendiri apa yang terbaik bagi hidupnya.  Dia membutuhkan laki-laki, iya.  Tetapi ia bertahan hidup dengan pilihannya.  Bahkan tindakannya memilih menjaga suaminya yang terluka itu luar biasa.  Prostitusi  dan perselingkuhan bukan hal yang hitam putih dalam film ini. 

[caption caption="beberapa adegan dalam jane Got A Gun (kredit foto http://screencrush.com)"]

[/caption]Saya suka akting Natalie Portman sebagai Ratu Padme dalam Star Wars 2 : Attack The Clone membuat saya tertarik menonton film ini. Penampilan Natalie dalam film ini  dengan topinya sangat cool, tidak cengeng, menarik. Sekalipun saya lebih suka terhadap sikap Dan dan Bill sebagai laki-laki sama-sama mencintai Jane : Dua-duanya Gentle Man. Tetapi tetap saja Ewan McGregor sebagai John Bishop, kriminal yang berwajah domba  yang karakternya  paling hidup.  Karakternya membuat saya sebal.     

Yang saya tak habis pikir  untuk apa sebuah gerombolan kriminal memburu rekannya sendiri  yang lebih suka menghindar dan hidup damai hanya karena dendam oleh perbuatan yang kesalahannya mereka buat sendiri? Untungnya tidak ada, risiko lebih tinggi, yang rugi  akhirnya mereka sendiri.     Keseluruhan   sebagai tontonan film ini bisa membuat tidur bagi yang tidak terbiasa dengan film beralur lambat, tetapi kencang di akhir cerita.

 

Judul  Film                           : Jane Got A Gun

Sutradara                            :  Gavin O Connor

Bintang                                 :  Nathalie Portman,  Joel Edgerton, Ewan McGregor, Noah Emmerich,

Rated                                    :   ***

 

Irvan Sjafari

Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun