Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Catatan Film Indonesia 2015: Dominasi Film Religi Islam dan Drama Komedi di Lima Besar

30 Desember 2015   19:22 Diperbarui: 31 Desember 2015   13:36 625
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Situasi 2002 sewaktu Ada Apa dengan Cinta muncul   hanya ada satu film Indonesia di layar bioskop dan waktu itu usia tokoh utamanya di bawah 20 tahun dengan segmen yang didominasi usia yang sama.  Ada berapa pertanyaan  apakah 2016  mereka yang dulu mau menonton pada 2002 masih gandrung? Beberapa banyak mereka yang kini berusia remaja mau menonton?    

Film Gundala Putera Petir kalau jadi tayang 2016  tentunya menarik.  Sebagai catatan film bergenre hero fantasi  sama seperti Garuda Super Hero yang tayang pada 2014  tidak terlalu sukses dari  jumlah penonton. Saya juga ragu dengan film Kartini  penontonnya bisa sebanyak Soekarno, mengingat  film Sudirman  hanya berkisar 200 ribuan penonton, padahal bintang utamanya juga populer. Di kalangan pemerhati sejarah seperti saya  sosok Kartini  masih jadi perdebatan.  Kartini popular karena perayaan 21 April sewaktu saya masih sekolah dirayakan, tetapi kini kok tidak  terdengar? Faktor Dian Sastrowardoyo saya ragu, karena ketika dia membintangi film 7/24 bersama Lukman Sardi tidak bisa mencapai lima besar bahkan 10 besar.

Saya sendiri  tidak mengidolakan Kartini sebagai tokoh emansipasi.  Mengapa sineas Indonesia tidak mencoba mengangkat  tokoh perempuan yang jalan hidupnya turun naik seperti Rasuna Said dari Sumatera Barat yang pernah dipenjara Belanda atau tokoh emansipasi lain dari Jawa Barat  seperti Dewi Sartika?  Atau yang jelas kombatan seperti Emmy Saelan dari Sulawesi Selatan yang gugur melawan Belanda.  Bukankah dulu Cut Nyak  Dien (1988)  mendapat sambutan baik dari penonton?    

Film 3 Srikandi  tentang   prestasi atlet panahan Indonesia di Olimpiade Seoul  yang tayang pada 2016  lebih menarik bagi saya dan   mudah-mudahan tayang  tidak bersamaan dengan film Hollywood blockbuster yang punya marketing yang kuat. Yang saya prediksi bakal  masuk lima besar box offie Indoensia 2016 ialah Dreams-nya  dengan bintang utamanya Fatin Shidqia Lubis. Bahkan bukan tidak mungkin jadi kandidat kuat  peringkat satu.    

Captive market-nya  sudah tampak pada akun Twitter milik pemenang X-Factor Indonesia 2013   dengan lebih dari  dua juta folllower.  Sekali pun pihak produser tidak  melakukan promosi, para fatinistic   bergerak dengan sendirinya bahkan sejak akhir 2015 ini single soundtrack “Away”-nya sudah popular. Angka satu juta penonton bukan tidak mungkin diraih  Dreams, sekalipun bersamaan  dengan film box office Hollywood.    

 

Irvan Sjafari           

 

Ilustrasi  Surga yang Tak Dirindukan? (kredit Foto www.movie.co.id)

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun