Situasi 2002 sewaktu Ada Apa dengan Cinta muncul hanya ada satu film Indonesia di layar bioskop dan waktu itu usia tokoh utamanya di bawah 20 tahun dengan segmen yang didominasi usia yang sama. Ada berapa pertanyaan apakah 2016 mereka yang dulu mau menonton pada 2002 masih gandrung? Beberapa banyak mereka yang kini berusia remaja mau menonton?
Film Gundala Putera Petir kalau jadi tayang 2016 tentunya menarik. Sebagai catatan film bergenre hero fantasi sama seperti Garuda Super Hero yang tayang pada 2014 tidak terlalu sukses dari jumlah penonton. Saya juga ragu dengan film Kartini penontonnya bisa sebanyak Soekarno, mengingat film Sudirman hanya berkisar 200 ribuan penonton, padahal bintang utamanya juga populer. Di kalangan pemerhati sejarah seperti saya sosok Kartini masih jadi perdebatan. Kartini popular karena perayaan 21 April sewaktu saya masih sekolah dirayakan, tetapi kini kok tidak terdengar? Faktor Dian Sastrowardoyo saya ragu, karena ketika dia membintangi film 7/24 bersama Lukman Sardi tidak bisa mencapai lima besar bahkan 10 besar.
Saya sendiri tidak mengidolakan Kartini sebagai tokoh emansipasi. Mengapa sineas Indonesia tidak mencoba mengangkat tokoh perempuan yang jalan hidupnya turun naik seperti Rasuna Said dari Sumatera Barat yang pernah dipenjara Belanda atau tokoh emansipasi lain dari Jawa Barat seperti Dewi Sartika? Atau yang jelas kombatan seperti Emmy Saelan dari Sulawesi Selatan yang gugur melawan Belanda. Bukankah dulu Cut Nyak Dien (1988) mendapat sambutan baik dari penonton?
Film 3 Srikandi tentang prestasi atlet panahan Indonesia di Olimpiade Seoul yang tayang pada 2016 lebih menarik bagi saya dan mudah-mudahan tayang tidak bersamaan dengan film Hollywood blockbuster yang punya marketing yang kuat. Yang saya prediksi bakal masuk lima besar box offie Indoensia 2016 ialah Dreams-nya dengan bintang utamanya Fatin Shidqia Lubis. Bahkan bukan tidak mungkin jadi kandidat kuat peringkat satu.
Captive market-nya sudah tampak pada akun Twitter milik pemenang X-Factor Indonesia 2013 dengan lebih dari dua juta folllower. Sekali pun pihak produser tidak melakukan promosi, para fatinistic bergerak dengan sendirinya bahkan sejak akhir 2015 ini single soundtrack “Away”-nya sudah popular. Angka satu juta penonton bukan tidak mungkin diraih Dreams, sekalipun bersamaan dengan film box office Hollywood.
Irvan Sjafari
Ilustrasi Surga yang Tak Dirindukan? (kredit Foto www.movie.co.id)