Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

(Review) Ayat-ayat yang Disembelih, Kekejaman PKI dalam Potongan Puzzle Sejarah Lisan

16 November 2015   22:10 Diperbarui: 16 November 2015   22:45 6377
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sistematika  penulisan membingungkan bagi pembaca awam.  Ada beberapa peristiwa 1948  tumpang tindih untuk kasus sama tetapi  tidak dikelompokan.  Semua  artikel berserak seperti potongan puzzle. Padahal  kalau dikelompokan per kasus  atau periode lebih menarik.     Selain  itu  seharusnya  ada pengantar atau catatan kaki  mengenai  sejumlah tokoh  seperti  Mudjitaba  terdakwa pembunuh Oto.  Kecuali  bagi mereka yang banyak membaca buku sejarah Indonesia bisa dengan mudah menangkap  isi buku ini. Judul-judul  artikel lainnya cukup mengerikan (begitu juga isinya) hingga saya tidak sanggup menuliskan di buku ini silahkan baca artikel : “Jamban adalah  Kuburan Kalian” (halaman 63), “Apa Salah Kyai Dimyati Harus Disembelih PKI” (halaman 93), “Menginjak-nginjak Al Qur’an  Seraya menyanyi dan Menari (halaman 177) dan masih banyak lagi.  Cerita-cerita seram mini digali dari oral history atau kesaksian.   

Membaca buku ini menjelaskan mengapa  kalangan Islam banyak membenci PKI dan sejarah mencatat apa akibat memukul sarang lebah, terlepas  apa peristiwa 1965-1968  bisa dibenarkan atau tidak, itu perdebatan yang lain.  Buku ini juga menjelaskan suatu pertanyaan  yang ada di benak saya mengapa PKI begitu bodoh menyerang kalangan Islam  dan mengumpulkan banyak  musuh dalam pengantarnya “Merah Putih   Itu Nyaris  Berganti Palu Arit: Surat kepadaMaria  Felicia Gunawan” (halaman 2) berkaitan dengan  ideologi Lenin, Stalin, serta  Mao Tse Tung.  Pada bagian lain  buku ini tersirat dari alasan   mengapa seorang SK Trimukti keluar dari  Gerwani justru setelah dia berkeliling  negara-negara komunis juga menarik.   

Terlepas dari kekurangannya,   karena kekuatannya pada sejarah lisan,  justru  Ayat-ayat yang Disembelih bisa dijadikan referensi.    Bagi yang tidak setuju  dengan buku ini dapat melakukan cross check terhadap para saksi mata,  atau dengan sumber lain.   Namun menurut saya akurasi  narasumbernya untuk sebagian besar kasus  patut diperhitungkan.  

 

Judul  Buku                         :   Ayat-ayat yang Disembelih

Penulis                                 :    Anab Afifi dan Thowaf Zuharon

Penerbit                              :    Jakarta : Jagad 2015 : 256 halaman

Irvan Sjafari

Sumber Foto :  Facebook Anab Afifi

Tulisan terkait:

http://www.kompasiana.com/jurnalgemini/bandung-1952-9-pemakaman-oto-iskandar-di-nata_550f36d0813311bb2cbc6813

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun