Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Bandung 1956 (8) Rock N’Roll, Kontes Ngibing, Heboh Tukang Pijat Wanita, Persib Dibantai Yugoslavia

11 September 2014   02:57 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:03 217
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_358386" align="aligncenter" width="300" caption="Poster Rock Around The Clock (kredit foto www.posterfilm.com)"][/caption]

Beberapa film Hollywood menjadi film yang paling diminati oleh penonton bioskop di Bandung pada September 2014.Di antaranya film musikal Rock Around The Clock yang diputar sekitar dua minggu di Elita dan Luxor.Film ini menampilkan sejumlah musisi beraliran rock n’roll seperti Bill Haleydan kelompok His Comet1, The Platters, Tony Martinez.Film ini menandakan semakin populernya dansa di kalangan kaum urban Bandung (sudah terasa sejak awal 1950-an) selain musik rock n’roll itu sendiri.

Love is A Many Splendored Thing (produksi 1955) menjadi film yang popular di bioskop Bandung pada September 1956.Film drama romantis yang dibintangi oleh William Holden dan Jeniffer Jones inimempunyai kekuatan pada plot cerita, mengenai reporter Amerika yang sudah menikah jatuh hati pada dokter peranakan Cina-Eropa sewaktu bertugas di Cina.Lagu yang menjadi soundtrack film ini juga popular dinyanyikan Andy Williams dan Mat Monroe.

Pada saat film ini tayang di bioskop,iklan piringan hitam lagu Bill Haley dan His Comets, berisi lagu Rock Around The Clock, Mambo Rock, Razzle Dazzle, Two Hounds Dogs, R-O-C-K dan The Saints Rock’n Roll juga beredar di berbagai took, di antaranya Toko Bintang Mas yang berlokasi di Jalan ABC No.16 . Jelas lagu-lagu ini menjadi soundtack film tersebut. Lagu-laguitu terdengar gegap gempita dan menyuarakan semangat kebebasan anak muda Amerika masa itu.

Bill Haley dan kelompoknya ini bersaing dengan Dean Martin dengan lagu Belle from Barcelona, Confused, Mambo Italiano,That’s All I Want from You. Lagu-lagunya cenderung mendayu-dayu dan romantis.Piringan hitam lain yang beredar sejak September 1956 ialah dari Maria Zamora berjudul Camarero, Mama, El Baionyang bersemangat.

Artikel yang ditulis searang bernama samaran Langlang Buanaberjudul “Hiburan” dimuat dalam PikiranRakjat, 1 November 1956 mengungkap hal menarik ketika dalam tulisan itu seorang kawannya bernama Oenoes menyatakan bahwa ia menjadikan sidang konstituante, termasuk tingkah laku para politisinyasama sensasinya ketika menonton film Barat pada 1950-an.

“Melihat sidang konstituante adalah hiburan bagiku, hiburan seperti kudapati ketika menonton bioskop. Misalnya keteganganja bisa melebihiShane dan High Noon, kadang ia menggairahkan dan mengharukanseperti film Love is Many Splendored Thing atau Sister Carrie, kadang ia menggelikan seperti Jumping Jack, You’re Never Too Young ataulebih gila dari film Rock Round around The Clock….

Iklan sabun Lux untuk jenis Toilet Zeepgencar menyebutkan produknya dipakai oleh para bintang film. Kalau dalam iklan sebelumnya Lux menyebutkan aktris dari Barat, maka aktris Indonesia bernama Farida Arriani (ada yang menuliskannya Farida Arriany) muncul sebagai bintang iklannya. Kelahiran Bandung 24 November 1938 (berarti berusia 18 tahun ketika iklan itu keluar ) sudah membintangi empat film sejak debutnya pada 1955 lewat Gambang Semarang.

Dalam iklan di Pikiran Rakjat edisi 1 September 1956 Farida Arriany menuliskan: “Orang berkata saja setia melakukan tjara merawat kejantikan ini..”farida digambarkan memakai sanggul dan kain kebaya (hanya dilihatkan pada bagian atas).Iklan itu menggambarkan citra perempuan dengan pakaian kebaya hal yang masih kuat masa itu, sekalipun panetrasi gaya berpakaian barat melalui filmnya juga gencar. Iklan sabun Lifebouy mengambarkan ibu berkebaya hendak memberikan handuk pada anak laki-lakinya yang mandi mengisyaratkan hal itu.

Animo untuk ikut sekolah dansa tren bagi kaum urban termasuk bagi para remaja di Bandung. Selain musik rock n’roll, musik jazz dipopulerkan di Bandung pada November 1955 di lyceum oleh Philip’s Fabricage dengan bantuan sticosa. Pikiran Rakjat edisi 15 November 1955 menyebutkan: Berbeda dengan asosiasi jang dibangkitkan oleh perkataan jazz (asosiasi jang hot, foja2 dansa-dansi), malam jazz dilingkupi oleh semangat studidalam menghadapi musik jazz, suatu tjabang seni kaum negro Amerika..”

Ceramah-ceramah yang diberikan oleh J. Sper, Bernard Ijzerdraat yang menyebutkan jazz berawal dari zaman Dixie, dipengaruhi negro spiritual, sebelum dikacaukan pengaruh komersil. Akhrinya dicoba diperbaiki oleh composer seperti Cole Porter, Jerome Kern, Irving Berlin.

Meskipun pengaruh Barat begitu kuat di Bandung dalam dunia hiburan, tempat untuk seni tradisional masih kuat popularitasnya.Pada 3-5 September 1956 diadakan perlombaan Seni Suara Sunda di RRI bandung untuk jenis kawih, tembang wanita dan tembang pria yang diikuti belasan peserta di kota Bandung. Nama-nama yang munculantara lainAmah Fatimah, Jajah Parmasih, Emeh Salamatam Atji Tjah untuk wanita dan Soemawidjaja untuk pria (Pikiran Rakjat 7 September 1956).

Dalam arena Pasar Malam Amal di Lodaya di akhir September 1956 diselenggarakan beberapa pertunjukkan. Selain pertandingan tinju, juga diadakan beberapa kesenian Sunda.Pertunjukkan wayang golek mengambil cerita “Karna Tandingan” dari Barata Yudha dengan dalang Aming Suganda semalam suntuk memikat warga. Tampil sebagai pesinden Nyi Mimin.Dalam penyeleanggaraan pasar malam juga diadakan kontes Ngibing Sunda, di smaping adu domba dan petunjukkan adu gulat. (Pikiran Rakjat, 20 September 1956 dan Pikiran Rakjat 28 September 1956).

Pada peringatan Hari Pahlawan 10 November 1956 warga Bandung menikmati malam seni drama Pekan Pemuda daerah Jawa Barat di Gedung Yayasan Pusat Kebudayaan di Jalan Naripan.Para pengisi acara antara lain Bandrek Bandung (Cianjuran) pimpinan Etty Rusmiati, Tari Samba pimpinan Entin Restim, Tari Purbaya oleh Jetty Sumiati, Tari Purbaya oleh Jetty Sumiati.Pada malam itu Rustam Effendy mempertunjukkan sandiwara satu babak “Di Langit Ada Bintang”.Acara itu dihadiri oleh Residen Priangan dan Panglima Siliwangi (Pikiran Rakjat 12 November 1956).

Malam hari pada akhir pekan 24 November 1956 giliranWomen’s International Club Bandung menyelenggarakan malam gembira di Hotel Savoy Homman.Acara ini dimaksudkanuntuk mencari dana bagikepentingan para ibu,bayi dan anak-anak nakal.Berbagai macam tarian disugguhkan, seperti tari piring, tari saputangan, tari Jawa, tari Sunda.Pertunjukkan inimembuktikandi kalangan atas pun aneka tari tradisionalmasih diminati.

Pada awal Desember 1956, International Fans Club Indonesia dari Bandung (semacam komunitas fans artis masa itu) mengunjungi studio Persari (disebutkan berlokasi di Polonia atau JalanOto Iskandardinata, Jakarta sekarang) dan kediaman beberapa bintang film di Jakarta.Rombongan yang berjumlah 32 orang itumenemui Titin Sumarni, sertaMieke Widjaja yang sedang syuting film Tiga Dara, yang kemudian melambungkan namanya.Titin Sumarni sendiri diceritakan tinggal di kawasan Pela, Kebayoran Baru.Rombongan dikordinasi awak dari sebuah mjalah film yang terbit ada masa itu. (Pikiran Rakjat, 10 Desember 1956).

Seleksi Tukang Pijat

Prostitusi menjadi bagian dari perkembangan dunia hiburan dan pariwisata ketika menyaru dengan profesi lain.Pada Oktober 1956Polisi Negara bagian Reserse Kriminal Priangan (Bandung) mengeluarkan sebuah peraturan yang mewajibkan supaya setiap tukang pijatmempunyai surat keterangan dari instansi yang berwajib untuk dapat menjalankan pekerjaannya.Peraturan itu dibuat ketika terbukti bahwa ada tukang pijat perempuan yang menjadi penolong penjahat, ada juga yang melacurkan diri sewaktu bekerja.

Polisi Negara bagian Reskrim memerintah kepada para pemilik hotel dan penginapan supaya menyediakan ruang tunggu bagi tukang pijat itu.Pada masa itu para pemijat berkerumun di depan hotel dan rumah penginapan sehingga menimbulkan keresahab. Para pemilik hotel dan tempat penginapan diperintahkan hanya memperkenankan masuk tukang pijat yang telah mempunyai surat keterangan lengkap.

Setidaknya ada tiga ketentuan surat keterangan yang harus dipunyai oleh para pemijat perempuan.

1.Dari lurah yang menyatakan bahwa ia memang pekerjaan memijat dan tertentu tempat tinggalnya.

2.Dari jawatan kesehatan yang menyatakan tukang pijat sehat walafiat dan tidak mempunyai sesuatu penyakit menular.

3.Pengesahan di kantor polisi bagian susila. Wanita yang cantik parasnya tidak diperkenankan untuk menjalankan pekerjannya sebagai tukangpijat (Pikiran Rakjat, 4 Oktober 1956)

Beberapa restoran baru bermunculan di Kota Bandung. Ada yang menawarkan makanandan juga ada layanan antar.Di antara restoran yang baru bermunculan ialah Restoran Hillman di Jalan Suniaraja No 54, Restoran Sin Sin di Pasar Baru No 10 menawarkan masakan Tionghoa, bahkan dengan koki yang didatangkan dari Hongkong (Pikiran Rakjat 20 November 1956).Masakan seperti bakmi kuwah, pangsit goreng dan sio may jadi andalan.Rumah makan baru yang berdirilainnya dalah rumah Makan Capitol di Dalem Kaum nomor 82 (Pikiran Rakjat, 26 November 1956), serta rumah makan Sweet Corner berlokasi di Jalan Suniaraja, sebelah Braga Sky menyediakan hidangan sla kepiting dan udang, nasi rames dan lontong. Sweet Corner jugamenawarkan layanan bagi orang kantoran, piknik, hingga pesta (Pikiran Rakjat, 27 September 1956).2

Layanan rantangan juga ditawarkan Restorasi Cicendo (berlokasi di Cicendo No 22) dengan masakan Indonesia dan Tionghoa, seperti gudeg, lontong ayam, nasi goreng dan bakmi goreng (Pikiran Rakjat, 3 Desember 1956). Ada juga usaha catering yang ditawarkan Ny. Keraten di Purnawarman nomor 12 ditujukan untuk para mahasiswa dengan paket Rp150 hingga Rp200 per bulannya (Pikiran Rakjat, 18 Oktober 1956).

Kontes Mobil, Adu Motor, Persib Dibantai Yugoslavia

Acara amal bersamaandengan kegiatan auto rally dengan start di Cipanas dan diikuti oleh 72 peserta menuju Sukabumi, Pelabuhan ratu, kemudian ke Bandung.Menjelang finish dekat kota dilakukan suatu trayek istimewa bagi para peserta menguji kepandaian mereka di Jalan Cisanggarung dekat Gedung Sate, para peserta mempertunjukkan keterampilannya seperti menelikung maju, mengambil tikungan sambil ke belakang.Pada keesokan harinya Minggu 25 November 1956 auto rallay dilanjutkan dengan start di halaman balaikota menuju Garut (Pikiran Rakjat, 26 November 1956).

Pada 15 hingga 16 Desember 1956 Stadion Siliwangi menjadi atraksi ketangkasan mengendarai speeda motor yang disebut sebagai Hell Drivers.Pikiran Rakjat edisi 17 Desember 1956 menyebutkan sekitar 20 macam demosntrasi, yang dilakukan motor jenis punch-excelsixor dan BSA Harley.Di antaranya Tiger Sprong melalui tangga dan menerobos api.Kebanyakan pelaku ketangkasan ini disebutkan datang dari angkatan perang.

Penonton menjatakan keheranan terhadap kekuatan para pengedara jang dapat menahan bantingan2 sepeda motor jang kelihatan sudah pada penjot itu.

Pada Desember 1956 Kesebelasan Yugoslaviamengadakan lawatan ke Indonesia.Dalam dua laga pertama anak-anak dari negeri Yosef Broz Tito ini membantai Padang dengan skor 3-0 dan Surabaya dengan skor telak 8-0.Pada Jum’at 28Desember 1956 giliran Persib Bandung dilumat dengan skor 6-0 (3-0) di depan mata para pendukungnya di Stadion Siliwangi, 28 Desember 1956 sore. Pikiran Rakjat edisi 29 Desember 1956 melaporkan bahwa Kesebelasan Yugoslavia benar-benar mendominasi pertandingan.Tidak turutnya Witarsa dianggap sebagai penyebab hilangnya semangat para pemain.

Kekalahan telak Perib ini menimbulkan tudingan, jangan-jangan kesebelasan inidisuap.Seorang berinisial RAF menganggap tudingan ini terlalu dini, bahkan tuduhan itu akan membuat Persib semakin terpuruk.Pada generasi sebelumnya Persib menunjukkan prestasi mengesankan, di antaranya mencapai kejuaraan PON ke II.Persib juga menjatuhkan kesebelasan luar negeri seperti India dan Hongkong.Persib pernah menjadi regu yang ditakuti dan menjadi pesaing Persija.

Saya belum tahu apa benar ada pemain2 Persib jang masih muda2 ini jang bisa kena suap. Saja tidak tahu, tapi bagaimana pun djuga, meski berita2 itu hanja bersifat provokasi, tapi effectnja sangat merugikan. Timbulah tjuriga mentjurigai di antara pemain, hilanglah dasar saling memperjai di antara pemain…. (Pikiran Rakjat, 31 Desember 1956).

Irvan Sjafari

1.Bill Haley dan His Comet. Kelompok ini Mereka adalah pemusik berkulit putih pertama yang memperkenalkan rock and roll ke publik berkulit putih di Amerika Serikat dan akhirnya ke seluruh dunia. Sejak akhir 1954 hingga akhir 1956, mereka sukses menempatkan 9 lagu di peringkat 20 teratas tangga lagu AS. Sebuah di antaranya menempati urutan nomor satu, dan tiga di antaranya sampai di peringkat 10 teratas. http://id.wikipedia.org/wiki/Bill_Haley_%26_His_Comets (diakses pada 9 September 2014). Pada 12 April, 1954- Bill Haley dan Komet mengeluarkan pernyataan bahwa rock and roll adalah sebuah revolusi sosial dan budaya, sementara “Rock Around The Clock" hampir serupa dengan Deklarasi KemerdekaanThomas Jefferson.Albumnya mulanya terjual 75 ribu kopi pada 1954 dan satu juta kopi pada 1955. (lihat http://www.history.com/this-day-in-history/bill-haley-and-the-comets-record-quotrock-around-the-clockquot diakses pada 9 September 2014).Pada hari itu Bill Haley dan His Comet masuk studio rekaman di New York. Lagu pertama yang pertama direkam adalah lagu “Rock Around The Clock (http://www.britannica.com/blogs/2010/04/great-moments-in-pop-music-history-bill-haley-and-the-comets-rock-around-the-clock/) diakses pada 9 September 2014

2.Restoran Sweet Corner masih berdiri di Jalan Suniaraja Bandung.

Sumber Foto:

Poster film Rock Around the Clock (kredit foto : http://www.filmposters.com/images/posters/3448.jpg)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun