Mohon tunggu...
irvan sjafari
irvan sjafari Mohon Tunggu... Jurnalis - penjelajah

Saat ini bekerja di beberapa majalah dan pernah bekerja di sejumlah media sejak 1994. Berminat pada sejarah lokal, lingkungan hidup, film dan kebudayaan populer.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Inspirasi Jawa Barat 1950-an-3 “Lahirnya “ Omo Suratmo, Bintang Persib

29 Oktober 2014   19:09 Diperbarui: 17 Juni 2015   19:17 69
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

[caption id="attachment_370323" align="aligncenter" width="300" caption="Omo Bintang Baru Persib 1950-an (Kredit foto Irvan Sjafari Repro Majalalah Aneka 1 September 1957)"][/caption]

Dalam kejuaraan PSSI tahun 1957 ada satu pemain Persib yang mencuri perhatian Tony Poganic, pelatih PSSI masa itu.Namanya OmoSuratmo. Persib mencetak 15 gol dalam kejuaraan itu, 10 di antaranya lahir dari kaki dan kepala Omo. Sebanyak 3 gol dilesakan ke gawang Jakarta, 2 gol ke gawang medan, 2 gol ke gawang padang, 2 gol ke gawang Surabaya dan 1 gol lawan Malang. Kekuatan Omo pada sama itu digambarkan sebaghai striker dengan tembakan kilat dan nafasnya bagaikan nafas kuda.

Pada 1957 Omo dan rekannya Parhimkerap disebut dwitunggal di lapangan. Sehari-hari mereka bersahabat baik.Omo dan Parhim secara kebetulan adalah siswa-siswa SGPD Bandung pada 1957. Omo duduk di kelas dua dan Parhim di kelas tiga. Kedua sahabat ini sehari-hari malah tidaksuka berbicara soal sepakbola, tetapi soal-soal yang romantis. Darah pemain sepakbola turun dari ayahnyayang masih aktif sebagai kiper pada 1950-an.

Kelahiran Cimalaya, Subang 11 Februari 1935sudah empat kalibermain untuk PSSI.Cukup ganjil PSSI kerap memainkan Omo pada babak kedua. Menurut laporan majalah Aneka No. 19edisi 1 September 1957 ketika PSSI bermain dengan kesebelasan Kalmar, Omo menggantikan Ramang.Ketika PSSI berhadapan dengan Lokomotif, ia menggantikan Sugandi dan ketika pertandiagan PSSI melawan Mozambique, Omo menggantikan Bakir. Pada penampilan keempat untuk PSSI melawan Ferencravos, Omo menggantikan Sian Liong.

Omo sudah ditinggalkan ibunya pada usia dua tahun. Setelah menamatkan SR-nya ia pindah ke Indramayu masuk ke SMP kelas I.Di Indramayu bakatnya berkembang dan ia masuk perkumpulan sepakbola IPPI Indramayu.Omo juga bergabung dalam bond Indramayu sebagai kiri atau kanan dalam. Debut pertamanya ialah memperkuat Tim Jawa Barat untuk PON ke III di Medan, pada usia 18 tahun. Pada penampilan perdananya ia tidak bermain kaku.

Permainan Omo baru meningkat ketika dia memasuki SGPD Bandung.Sejumlah klub di Bandung tertarik pada pemain ini, namun Omo lebih menyukai Klub Mars yang mendapatkan promosi di Divisi Utama Persib pada 1957. Sejarah kemudian membuktikan Omo memberikan konstribusi bagi PSSI. Misalnya pada perebutan perebutan tempat ketiga Turnamen Merdeka Games 1960 di Stadion Merdeka, Kuala Lumpur, 14 Agustus 1960. Dalam pertandingan itu, Indonesia menang 4-0 melalui hattrick pemain Persib Omo Suratmo menit 51 lewat titik penalti, 69 dan 73, dan Hengki Timisela menit 64 (Galamedia 21 Juni 2014).

Irvan Sjafari

Tulisan yang relevan

http://sejarah.kompasiana.com/2012/11/28/inspirasi-jawa-barat-1950-an-1-carla-oen-atlit-renang-kota-bandung-itu-penggemar-tari-sunda--506741.html

http://sejarah.kompasiana.com/2013/11/30/inspirasi-jawa-barat-1950-an-2-atjoem-kasoem-juragan-kacamata-dari-garut--612636.html

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun