Malu-malu untuk bertanya, sampai sesat di jalan nampaknya sudah bukan jamannya lagi.
Di era komunikasi serba mudah seperti sekarang, sudah saatnya mau bertanya biar nggak sesat di jalan. Kalau perlu agak cerewet dikit tidak masalah, asal informasi yang didapat jelas. Emangnya ini mau ngobrolin apa sih, kok tiba-tiba bahas tanya-tanya di jalan?
Hehehe, tenang tenang..
saya mau share sedikit pengalaman saya seringkali bertanya ke Customer Service-nya Bank Negara Indonesia (BNI).Â
Sejak April tahun lalu, saya menjadi nasabah Bank BUMN ini. Walaupun belum genap satu tahun, tapi pengalaman saya lumayan naik turun seperti roller coaster.
Pengalaman pertama yang mau saya bagi adalah ketika saya kehilangan dompet saya, yang ternyata nggak jadi hilang.
Singkat cerita, sepulang kantor di hari Jumat saya dan teman-teman makan di tempat makan tak jauh dari kantor. Karena ditraktir kawan, saya mulai ngeh kehilangan dompet saat mau membayar ojek depan kos, dan drama pun dimulai.
Saya panik membayangkan hal yang tidak-tidak. ATM langsung saya blokir via internet banking. Namun, saya masih belum tenang, karena kartu identitas dan SIM ada di dompet tersebut.
Ditambah pertanyaan yang menghantui seperti "apa pengaktifan kartu ATM saya prosesnya akan lama?" Kebetulan kawan saya bersedia mengantar untuk kembali ke tempat makan tersebut, dan ternyata tidak ditemukan dompet saya.
Saya pun balik lagi ke kantor untuk cek jangan-jangan dompet saya ketinggalan di kantor. Jeng..jeng..dan ternyata dompetnya nggak jadi ilang! ATM dan kartu identitas saya aman pemirsa! Hehehe.. :D
Esok harinya, saya langsung datang ke BNI cabang Tebet, dimana saya membuat akun BNI. Bertemu dengan CS, dan menanyakan pertanyan yang menghantui saya semalaman.
