Mohon tunggu...
Asri Alfa
Asri Alfa Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Penikmat alam, suka menulis dan penyuka kopi. Ngeblog juga di : jurnalasri.blogspot.com

Selanjutnya

Tutup

Money Artikel Utama

Optimistis Melihat Produk Lokal dari Pasar Indonesia

23 Oktober 2014   02:36 Diperbarui: 17 Juni 2015   20:03 438
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

[caption id="attachment_368424" align="aligncenter" width="608" caption="Mandiri Pasar Indonesia 2014"][/caption]

Siang ini tak seperti biasanya. Sebelum ke kantor saya sempatkan berkunjung ke acara "Mandiri Pasar Indonesia dan Bazaar Fashion Festival 2014" yang berlangsung di Senayan JCC. Setiap hari Transjakarta yang saya naiki memang melewati area ini.

Dengan berbekal kertas print out agenda kegiatan-setelah mendaftar online sebelumnya, saya menuju media center terlebih dahulu, untuk mengambil ID card sebagai perwakilan dari Ladiesiana-Kompasiana. Ladiesiana? Ahh... mungkin belum banyak yang tahu ya? Ladiesiana ini adalah kumpulan Kompasianer khusus untuk perempuan. Karena isinya perempuan, maka isu yang dibahas pun nggak jauh-jauh dari perempuan, seperti: kelas make up, parenting, pengembangan diri, review produk kosmetik dan kecantikan, dll.. Bagi Kompasianer perempuan yang mau gabung di Ladiesiana, monggo mendaftar di sini.

Okay, lets get to business!

Mandiri Pasar Indonesia dan Bazaar Fashion Festival 2014 merupakan kerja sama antara Bank Mandiri dan majalah Harper's Bazaar. Pergelaran Pasar Indonesia ini sebagai usaha untuk mendukung sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM). Seperti yang disampaikan oleh Pahala N Mansury-Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri saat konferensi pers berlangsung, dikutip dari Kompas.com "salah satu kunci penting dalam pengembangan bisnis sebuah usaha adalah jaringan pasar yang luas. Selain itu, kegiatan promosi yang tepat sasaran juga memegang peranan penting."

Di acara ini seperti tertera dalam acaranya, ada Pasar Indonesia sebagai promosi dari UMKM dari berbagai daerah di Indonesia, juga hadir Fashion Show hasil rancangan desainer ternama di Indonesia. Beberapa desainer yang hadir selama acara berlangsung (22-26 Oktober 2014) adalah Didi Budiarjo, Biyan, Barli Asmara, Luwi Saluadji, Tutty Cholid, Mel Ahyar, Era Soekamto, Edbe (Edi Bety), Stepahanus Hamy, Oscar Lawalata, Ghea Pangabean, Sapto Djojokartiko, Sebastian Gunawan, dan desainer muda berbakat lainnya.

Sayangnya, sewaktu saya dan satu kawan saya Nur berkunjung ke JCC Senayan, acara belum resmi dibuka, sehingga Fashion Festival belum dimulai. Akhirnya, kami berkunjung melihat stand-stand UMKM yang tidak kalah menarik. Pasar Indonesia yang terdiri dari berbagai UMKM ini terdiri dari usaha di bidang kuliner, fashion (pakaian, kain khas daerah, dsb), kosmetik, pameran fotografi, dan kerajinan kriya dan terapan khas daerah Indonesia.



Ragam Kain Khas Indonesia

[caption id="attachment_368425" align="aligncenter" width="608" caption="Salah satu display kain khas daerah Indonesia "]

1413980861691942158
1413980861691942158
[/caption]

Di Pasar Indonesia ini anda bisa menemukan beragam kain khas Indonesia, ada kain tenun/kreasi tenun dan songket, kain batik, kain jumput, dan batik tulis. Saya terkagum saat melihat banyaknya ragam kain ini, sampai bingung mengingat-ingat nama kain dari setiap stand yang saya kunjungi.

Ragam kain antara lain : Batik tulis Lasem Talenta, Batik Tulis Lasem Ningrat, Batik Garutan, Batik Tasikmalaya, Batik Merdeka (Batik Tulis Salem Brebes), Kain Jumput Palembang, Kain Tenun/Songket Sambas, Kain Tenun Ulap Doyo, Batik Tanjung Bumi, Batik Sidoarjo, Kain Tenun Lurik ATBM (Alat Tenun Bukan Mesin), dsb.

Hal unik yang saya temukan adalah, adanya batik tulis Salem Brebes yang usianya sudah mencapai puluhan tahun. Semakin tua usianya, makin mahal harganya. Bapak Abdul Khanan sebagai pemilik usaha Batik tulis salem Brebes ini menjelaskan, bahwa usahanya ini adalah turun temurun dari orang tuanya. Sehingga tidak heran ketika ada kain yang usianya sudah berpuluh-puluh tahun.

[caption id="attachment_368427" align="aligncenter" width="608" caption="Batik Tulis Lasem Brebes yang usianya sudah 20-an tahun"]

1413980906130147225
1413980906130147225
[/caption]

Sayangnya, dari sekian banyak ragam kain khas daerah di Indonesia, saya tidak menemukan kain khas daerah saya, khas Ciamis. Ini sebetulnya menjadi fakta menarik bagi saya pribadi, sektor industri kreatif di bidang kain khas daerah di Ciamis belum dioptimalkan, dan tentunya ini bisa menjadi salah satu ide bisnis di kemudian hari.

Selain ragam kain yang menawan, seperti yang saya ceritakan di awal, ada juga pameran kerajinan kriya dan terapan. Booth saya kunjungi adalah kerajinan khas Lombok, kerajinan berbahan kayu limbah, dan kerajinan berbahan rotan khas Cirebon.

14139809581896475400
14139809581896475400
Kerajinan khas Lombok ini dikenal sebagai kerajinan "Cukli", berbahan kayu yang dihiasi kulit kerang. Bapak Humaidi, sebagai pemilik usaha ini menjelaskan, walaupun usaha ini masih berbasis home production dengan 11 pegawai, bisnisnya sudah menyasar pasar lokal (Indonesia) dan juga menyasar pasar ekspor. Beliau menyampaikan, dengan adanya pameran-pameran seperti Pasar Indonesia ini, efektif menjadi kegiatan promosi untuk menyasar pasar menengah-atas. Dari penyampaian Bapak Humaidi ini, saya melihat kesungguhan bank swasta ini dalam mendorong bertumbuhnya wirausaha di Indonesia.

[caption id="attachment_368436" align="aligncenter" width="608" caption="Furniture kayu bermotif lubang-lubang"]

14139812171423033213
14139812171423033213
[/caption]

Tepat di samping booth kerajinan Cukli Pak Humaidi, ada booth yang juga memajak kerajinan kriya dan furniture berbahan kayu yang sudah tidak digunakan. Yang menjadi keunikan dari produk ini adalah, adanya motif lubang-lubang yang secara alami sudah terbentuk sehingga menjadi daya tarik tersendiri dari produknya.

[caption id="attachment_368434" align="aligncenter" width="608" caption="Kerajinan rotan khas Cirebon"]

14139810621240565014
14139810621240565014
[/caption]

Satu lagi adalah kerajinan berbahan rotan khas Cirebon. Tidak aneh, Cirebon memang terkenal dengan kerajinan rotannya. Namun, yang menjadi pembeda dari produk yang dipamerkan ini adalah kemampuannya untuk berbeda dengan produk rotan lainnya. Produk rotan sering kita temui berwarna coklat muda, produk ini menggunakan warna-warna cerah yang menarik perhatian kita. Sebetulnya hanya ini pembedanya kalau menurut saya, tapi satu perbedaan saja itu adalah inovasi bukan?

[caption id="attachment_368437" align="aligncenter" width="608" caption="Ada Juga Pameran Fotografi"]

1413981291131314458
1413981291131314458
[/caption]

So, jalan-jalan yang hanya 2 jam di Mandiri Pasar Indonesia dan Bazaar Fashion Festival 2014 tadi, membuat saya terkagum-kagum dan optimistis dengan majunya produk lokal Indonesia. Kalau belum maju banget, yah..kita sedang menuju jalan ke sana. Bravo!

Mampang, 22 Okt 2014

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun