Selain penampilan Syahril, acara Maulid di PP Wahid Hasyim juga menampilkan penampilan Hadroh yang dibawakan oleh santri putra tingkat MTs sederajat. Penampilan Hadroh ini menjadi salah satu yang paling ditunggu-tunggu karena kekompakan para santri dalam melantunkan sholawat dengan iringan tabuhan rebana yang begitu harmonis. Penampilan Hadroh ini tidak hanya menunjukkan kemampuan musikal para santri, tetapi juga memperlihatkan penghayatan mendalam terhadap makna sholawat sebagai salah satu bentuk penghormatan kepada Nabi.
Penampilan selanjutnya yaitu Storytelling yang dibawakan oleh Ananda Haidar, santri dari SMA Sains Al-Qur’an. Dalam penampilannya, ia menceritakan kisah-kisah inspiratif dari kehidupan Rasulullah SAW dengan gaya yang interaktif dan mengesankan.
Namun, sebelum memulai Storytelling, penonton sempat dikejutkan oleh sekelompok santri yang tiba-tiba duduk di panggung tanpa mengatakan apa-apa, kemudian perlahan turun dari panggung. Awalnya, penonton mengira bahwa mungkin terjadi kesalahan atau kegagalan dalam acara tersebut. Namun ternyata, hal itu adalah bagian dari pertunjukan. Para santri tersebut sedang mencontohkan sifat rendah hati dan kesabaran Nabi Muhammad SAW, yang akan menjadi tema utama dari Storytelling tersebut.
Dalam storytelling yang disampaikan, Ananda Haidar berhasil menggambarkan kisah-kisah teladan Rasulullah dengan cara yang menggugah perasaan hadirin. Cerita tentang kebaikan hati Nabi, kesabarannya dalam menghadapi cobaan, serta perjuangannya dalam menyebarkan kebenaran Islam menjadi pelajaran berharga yang disampaikan dengan sangat menarik.
Acara terakhir yaitu sesi penutupan. Sebelum acara ditutup, doa dipimpin oleh Ananda Fito dan Akbar dari lembaga MA Wahid Hasyim. Dengan suasana yang penuh keheningan, para hadirin mengikuti doa bersama dengan khidmat, menutup rangkaian acara Maulid Nabi yang penuh makna ini. Doa tersebut menjadi momen yang sangat penting, mengingatkan semua orang akan pentingnya keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT dalam setiap langkah kehidupan.
Setelah doa, Acara Maulid pun secara resmi ditutup. Para hadirin tampak puas rangkaian kegiatan yang telah diselenggarakan. Acara Maulid ini tidak hanya menjadi ajang peringatan hari besar Islam, tetapi juga menjadi momen untuk mempererat tali silaturahmi di antara santri. Diharapkan, peringatan Maulid ini mampu memperdalam kecintaan kepada Nabi Muhammad SAW serta menginspirasi semua orang untuk menerapkan ajaran-ajaran beliau dalam kehidupan sehari-hari.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H