Mohon tunggu...
Juragan Minyak
Juragan Minyak Mohon Tunggu... -

Warganegara biasa, tinggal di Jakarta "Kota Sejuta Knalpot Berisik Orang-orang Nyentrik Akibat Sirik". Awalnya kusedot selang minyak setiap liter. Kini beberapa drum minyak kubeli dari truk tanki Pertamina. Bercita-cita suatu saat perusahaan Pertamina bisa kubeli.

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Jupiter Tetap Tampil, TNI AU Mampu Jauhi Politik

16 Februari 2014   05:45 Diperbarui: 24 Juni 2015   01:47 97
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber foto: antaranews.com

Tampilnya tim aerobatik Jupiter pada ajang Singapore Air Show menimbulkan tanda tanya besar. Padahal suasana anti-Singapura di tanah air begitu menggelora. Perselisihan antara Indonesia-Singapura yang dulu terjadi menjelang berakhirnya era pemerintahan Demokrasi Terpimpin tiba-tiba bangkit kembali. Perang pernyataan antar warga negara bertetangga sahut menyahut. Saling serang pernyataan pun tak hanya melibatkan warga biasa, pernyataan-pernyataan sinis dan ofensif juga keluar dari para pejabat penting di Indonesia. Dalam sekejap saja, Singapura telah berubah menjadi musuh besar bangsa Indonesia. Memang tak mudah memahami dari mana asal mula timbulnya kembali api permusuhan itu. Yang tampak di permukaan adalah pemerintah Singapura menghalang-halangi Indonesia mengabadikan nama 2 orang prajurit TNI AL pada sebuah kapal perang KRI. Indonesia pasca-pemerintahan Orde Lama sejatinya lebih memusatkan pehatian pada pembangunan ke dalam, dibandingkan dengan era pemerintahan Soekarno yang penuh dengan konfrontasi. Saat ini Indonesia telah memilih menjadi negara terbuka. Mata uang mengambang, sistem devisa juga bebas, masuk dalam organisasi perdagangan WTO, beberapa kali mengambil bagian dalam pasukan perdamaian PBB, bahkan menjadi penengah dalam perang saudara di Korea maupun di Filipina. Tidakkah aneh, tiba-tiba Indonesia mengajak tetangganya adu otot? Memang terasa aneh, tiba-tiba beberapa pejabat kita begitu ngotot membangkitkan sentimen berkonflik dengan negara sesama anggota ASEAN. Seolah-olah tak ada artinya lagi persahabatan antar-negara demi harga diri bangsa. Tetapi bukan sesuatu yang aneh, ada kejadian muncul tiba-tiba tanpa angin dan tanpa hujan di tahun politik seperti sekarang ini. Begitulah politik, tak mengenal kejam dan tak mengenal damai. Politik hanya mengenal satu tujuan, yaitu kekuasaan. Entah siapa yang telah menabuh genderang. Menyaksikan gelora masyarakat yang siap mengangkat senjata, pastilah ada yang menari di atas sikap permusuhan yang meruncing. [caption id="" align="aligncenter" width="336" caption="Tim aerobatik TNI AU Jupiter tetap tampil memukau pada Singapore Air Show meskipun Panglima TNI batal hadir setelah pembatalan undangan oleh panitia kepada petinggi TNI, termasuk KASAL (sumber foto: www.antaranews.com)"][/caption] Penampilan tim aerobatik Jupiter dari TNI AU seperti menjadi radiator yang menjaga mesin dari over-heat. Mereka tetap tampil memukau di tengah-tengah suara-suara boikot dari tanah air. Tim Jupiter bak ingin mengabarkan kepada dunia, Indonesia tetaplah negara yang cinta damai dan komit menjaga prinsip-prinsip persahabatan antar-negara. Bravo TNI AU!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun