Ketiga :Â Jabakan Korupsi.
Untuk menghindari jebakan ini, ikuti aturan dan regulasi yang ada, penyimpangan dari sebuah aturan itu merupakan jebakan Korupsi, teori soal uang itu: semakin banyak orang yang tau dan semakin banyak yang terlibat, maka akan semakin memperkecil peluang untuk di menipulasi dan korupsi.
Saran lainya, penting sekali untuk selalu terbuka juga tetaplah hidup sederhana, ingatlah kembali tujuan awal anda hendak menjadi Kades.Â
Keempat: Jabakan Perempuan.
Jebakan ini sebenarnya urusan pribadi, tapi ini menyangkut moral dan akan berimbas juga dalam urusan pemerintahan.
Saya tidak tau apakah ini benar dosa kutukan atau apa, tapi cerita Kades dan soal jebakan ke empat ini bukan rahasia lagi.
Saya sering berkelakar begini : "Saat Kades kejatuhan "Pulung" menang dalam kontes pemilihan, maka aura yang bersangkutan telah berubah, beliau akan telihat lebih wibawa dan mungkin juga akan lebih menarik".Â
Saya tak paham apa Korelasinya tapi fakta banyak sekali kasus perselingkuhan terjadi atau  Kades nikah lagi.
Kalau kasusnya perselingkuhan itu urusan moral dan menyangkut orang lain, kalau kasusnya poligami menyangkut keluarga si Kades, umumnya akibat jebakan ini rumah tangga jadi berantakan, urusan pemerintahan dan layanan terhadap masyarakat terganggu.
Dalam Pilkakam Kemaren itu ada calon Kades ditanya "Apa motivasi nya maju dalam pemilihan?. Beliau menjawab sederhana dan dengan lugunya : "Ingin membuktikan bahwa saya terlepas dari jebakan atau kutukan nikah lagi". Karena di desa itu sudah lebih 4 kades sebelumnya semua nikah lagi. Hehehehe.
Salam.