Mohon tunggu...
Nafian Faiz
Nafian Faiz Mohon Tunggu... Wiraswasta - Membangun Komunitas

Hidup bermanfaat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Jebakan Jabatan Kades

23 Maret 2022   14:49 Diperbarui: 24 Maret 2022   06:52 566
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pemerintahan. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Ketiga :  Jabakan Korupsi.

Untuk menghindari jebakan ini,  ikuti aturan dan regulasi yang ada, penyimpangan dari sebuah aturan itu merupakan jebakan Korupsi, teori soal uang itu:  semakin banyak orang yang tau dan semakin banyak yang terlibat, maka akan semakin memperkecil peluang untuk di menipulasi dan korupsi.

Saran lainya, penting sekali untuk selalu terbuka juga tetaplah hidup sederhana, ingatlah kembali tujuan awal anda hendak menjadi Kades. 

Keempat: Jabakan Perempuan.

Jebakan ini sebenarnya urusan pribadi, tapi ini menyangkut moral dan akan berimbas juga dalam urusan pemerintahan.

Saya tidak tau apakah ini benar dosa kutukan atau apa, tapi cerita Kades dan soal jebakan ke empat ini bukan rahasia lagi.

Saya sering berkelakar begini : "Saat Kades kejatuhan "Pulung" menang dalam kontes pemilihan, maka aura yang bersangkutan telah berubah, beliau akan telihat lebih wibawa dan mungkin juga akan lebih menarik". 

Saya tak paham apa Korelasinya tapi fakta banyak sekali kasus perselingkuhan terjadi atau  Kades nikah lagi.

Kalau kasusnya perselingkuhan itu urusan moral dan menyangkut orang lain, kalau kasusnya poligami menyangkut keluarga si Kades, umumnya akibat jebakan ini rumah tangga jadi berantakan, urusan pemerintahan dan layanan terhadap masyarakat terganggu.

Dalam Pilkakam Kemaren itu ada calon Kades ditanya "Apa motivasi nya maju dalam pemilihan?. Beliau menjawab sederhana dan dengan lugunya : "Ingin membuktikan bahwa saya terlepas dari jebakan atau kutukan nikah lagi". Karena di desa itu sudah lebih 4 kades sebelumnya semua nikah lagi. Hehehehe.

Salam.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun