Mohon tunggu...
Jupri Supriadi
Jupri Supriadi Mohon Tunggu... -

Bekerjalah, hingga kelelahan itu lelah menghampirimu.

Selanjutnya

Tutup

Catatan

Selamat Jalan Adik Kami...

5 November 2012   23:02 Diperbarui: 24 Juni 2015   21:55 656
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meski tak pernah bertemu, tapi kepergiannya adalah sebuah kehilangan yang besar. Jujur, saya merasa betapa diri ini masih jauh dari amal-amal yang diperbuat olehnya. Rekam jejaknya, kesaksian orang-orang terdekat hingga sepenggal tulisan di blog penuh makna yang kini menginspirasi begitu banyak manusia. Novilia Lutfiatul, seorang alumnus Insan Cendekia Serpong Angkatan XIV yang bersatus sebagai mahasiswi Fakultas Kedokteran Undip, Ahad sore memenuhi panggilan RabbNya. Ia dijemput malaikat maut dalam sebuah kecelakaan bus di Baturaden, Jawa Tengah.


Pertama kali berita itu saya dapatkan dari TL twitter, awalnya mengganggap yang menjadi korban bukan ‘siapa-siapa’, tapi ketika beralih ke facebook, justru semakin banyak berita itu bermunculan yang diposting oleh adik-adik kelas. Ketika saya cek, innalillahi wa inna ilaihi raaji’un ternyata yang menjadi korban kecelakaan itu adalah adik kelas saya.. Dan ternyata dia, yang saya belum pernah kenal dengannya, sudah menjadi friend di facebook. Mungkin dia sudang meng-add beberapa bulan yang lalu. Afwan dek, saya belum sempat menyapa.

Allahu Akbar, membaca tulisan-tulisan di blognya (salah satunya ini --> novilialutfiatul.wordpress.com/2012/11/01/dosen-tak-bernyawa/)  membuat saya merinding sekaligus iri. Merinding karena pertanda kepergiaannya begitu jelas terlihat dalam rekam jejak blog dan facebook-nya, 8 dari 11 tulisan yang ada di blog tersebut ia tulis pada tanggal 1 November 2012, tepat 3 hari sebelum kematiannnya. Membaca judul demi judul membuat saya yakin bahwa ia syahidah dalm sakaratul mautnya. Ia ingin meninggalkan pesan terbaik pada manusia bumi saat hendak menemui RabbNya. Di samping itu, saya iri.. Iri? Iya.. karena kepergiannya membuat semua orang yang pernah mengenalnya atau bahkan baru tahu namanya ketika berita itu dikabarkan menjadi tersadar akan maut yang bisa datang menjemput kapan saja. Ia begitu mulia, saat di akhir hayatnya memberi pesan istimewa dan membuat orang menangisi kepergiannya.

Mohon maaf, kami dari jogja hanya bisa mendo’akanmu lewat shalat ghaib bersama di masjid kampus siang tadi. Semoga kita sebagai keluarga besar IAIC bisa dipertemukan nanti di jannah-Nya. Aamiin.

Selamat Jalan Adik Kami… Saya bahagia… sangaaaaaat bahagia punya adik seperti Novi. Begitu mulia di akhir hayatnya.

Allahummaghfirlahaa, war hamhaa, wa’afiihaa wa’fu anhaa…

Semoga kita menjadi manusia yang hidupnya bermanfaat, dan wafatnya menjadi pengingat…

Semoga kita menjadi manusia yang kehadirannya menyejukkan, dan kepergiannya dirindukan…

Semoga kita menjadi manusia yang hadirnya memberi motivasi dan ketiadaannya masih tetap memberi inspirasi..

Selasa, 6 November

3 hari menjelang miladmu dek yang ke 20 tahun .

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Catatan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun