Mohon tunggu...
Jupri Gafsal SS
Jupri Gafsal SS Mohon Tunggu... Editor - Perjalanan ribuan mil dimulai dengan langkah pertama.” – Lao Tzu

Koordinator Wilayah PKH Provinsi Sulawesi Selatan 3

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Esensi dan Eksistensi Menjadi SDM PKH

24 Mei 2020   20:38 Diperbarui: 24 Mei 2020   20:29 226
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Hal ini akan mengakibatkan disfungsi kualitas, dan pekerjaan hanya akan selesai sebagai penggugur kewajiban.

Padahal, ada banyak hal yang bisa mulai tertib dan teratur dilakukan oleh APD/Operator untuk tetap menjaga Hakikat dari keberadaannya selaku Administrasi Pangkalan Data (APD), sebut saja semisal memastikan diri menguasai Rumus - rumus padanan data yang bisa memudahkan para Pendamping dalam menjalankan aktivitas- aktivitasnya.

Mulai dari mengajarkan Vivot Table, menyuguhkan Data Simulasi temporary, memudahkan menemukan peebedaan data dengan Countif, ataupun Vlookup, serta berbagai hal yang tentu akan dibutuhkan oleh Pendamping yang memang bukan ahli dibidangnya.

Namun dengan kerja keras, belajar penuh semangat dan ikhlas. Hal tersebut bukanlah hal mustahil untuk dipahami dan dikuasai. Begitu pula dalam situasi pengendalian level Koordinator maupun Peksos Supervisor.

Dengan hal ini, tentu harapannya bahwa setiap sdm dari semua personal, Jabatan , dan fungsi masing-masing, mulai dari Pendamping hingga level Koordinator, semuanya memiliki kemampuan untuk lebih baik dari hari ini. Tergantung cara dan upaya kita untuk meraihnya. Sebab jika kita tak berkembang, hal apa yang akan kita wariskan kepada calon - calon sdm dimasa depan. Atau paling tidak, esensi dasar yang bisa membuat kita "pantas" disebut sebagai SDM PKH hari ini.

Jps

Dokpri
Dokpri

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun