Mohon tunggu...
Asqi Arli Fatuzzulfa
Asqi Arli Fatuzzulfa Mohon Tunggu... Foto/Videografer - KPI Semester 5 UIN SATU TULUNGAGUNG

Fotografi

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Dampak bullying terhadap kesehatan mental anak remaja, bullying merusak, hentikan sekarang!

10 Desember 2024   23:57 Diperbarui: 11 Desember 2024   00:32 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Meskipun tampak sulit dipercaya, bullying kini semakin membludak di kalangan remaja di era sekarang ini. Bullying kini menjadi masalah serius yang  melakukan hal ini di berbagai lingkungan, seperti sekolah dan tempat kerja, yang dapat meningakibatkan dampak jangka panjang bagi korban bullying tersebut. Bullying adalah suatu tidakan yang agresif dilakukan oleh seseorang terhadap orang lain yang mentalnya lemah atau bisa down dengan tujuan menyakiti secara psikologis maupun fisiknya. Menurut Coloroso (2007), bullying adalah tindakan intimidasi yang dilakukan secara berulang-ulang oleh pihak yang lebih kuat terhadap pihak yang lebih lemah, dilakukan dengan sengaja dan bertujuan untuk melukai korbannya secara fisik maupun emosional. Bullying menurut saya adalah salah satu tindakan yang sering dialami anak remaja di lingkup sekolah maupun di lingkungan rumah dan tindakan ini bisa jadi akan menimbulkan banyak orang yang akan ikut-ikutan dalam kasus bullying ini. Bahkan anak yang tidak tahu masalahnya apa, itupun ikutan ngebully korban dan korban terus menerus akan mendapatkan tekanan dari pelaku dan teman-temannya yang ikut bullynya.

Bentuk-bentuk bullying dapat terjadi secara langsung maupun di media sosial. Bullying secara langsung  contohnya di sekolahan seperti mengolok-olok, usil atau jail, dan sering meminta uang ke korban jika tidak korban akan mendapatkan seriko seperti dipukul maupun perilaku yg tidak wajar terhadap korban. Bullying dimedia sosial seperti menyindir, berkomentar yang tidak-tidak di postingan korban ataupun di story korban entah itu di Instagram, Tiktok maupun Youtube. Tindakan itu juga bisa membuat korban merasakan cemas dan bahkan korban bigung harus bertindak apa dan bagaimana caranya mengatasi ini. Bahkan korban tidak berani untuk mengungkapkan ke orang tuanya atau gurunya, itulah yang akan membuat korban terus menerus berfikir dan korban akan melakukan tindakan yang tidak-tidak kepada dirinya sendiri.

Korban maupun pelaku dari bullying ini biasanya berapa pada  usia remaja dengan rentan usia dari 10-19 tahun. Masa usia remaja adalah masa-masa dimana anak remaja ini sedang mencari jati diri dan masa-masa mencari hal baru yang sering dilarang. Masa remaja juga merupakan masa yang dimana kondisi psikologis individu tidak stabil dan cenderung memiliki tingkat egois yang lebih tinggi sehingga mereka rentan dengan melakukan tindakan yang menyimpang.

Biasanya perempuan sering melakukan tindakan bullying secara spikologis. Sedangkan laki-laki lebih sering  melakukan tindakan bullying secara fisik. Kasus bullying ini perlu diperhatikan, karena dampaknya bisa bersifat panjang bahkan ada yang sampai melakukan tindakan bunuh diri. Dikarenakan, mental korban sudah down dengan sikap tindakan bullying yang dihadapinya.

Biasanya, yang akan menjadi tarket bullying ini adalah anak-anak yang secara fisik atau ekonomiannya kekurangan karena dilihat lebih lemah dan mudah menjadikan terget bullying mereka yang akan dibully. Faktor-fatkor yang mempengaruhi seorang anak untuk melakukan tindakan bullying juga banyak, bisa berasal dari pola pendidikan keluarga yang keras atau terlalu dimanja, lingkungan pertemanan, tanyangan media sosial maupun televisi dan ingin memiliki kekuatan agar bisa masuk didalam kelompok pertemanan yang populer atau ekonominya yang bisa dibilang berkecukupan. Oleh sebab itu, peran orang dewasa seperti guru dan orang tua sangat dibutuhkan dalam perkembangan tumbuh anak agar anak tidak melalukan tindakan bullying terhadap orang lain. Ini detail beberapa contoh bullying seperti :

  • Bullying fisik, seperti menonjok, mendorong, memukul, menendang, dan menggigit
  • Bullying verbal, seperti menyoraki, menyindir, mengolok-olok, menghina dan mengancam
  • Bullying tidak langsung, seperti mengabaikan, tidak mengikutsertakan, menyebarkan rumor atau gosip, dan meminta orang lain untuk menyakiti

Orang tua atau guru harus bisa mencermati anak-anaknya agar tidak melakukan tindakan bullyng ini. Jika anak remaja itu melakukan hal tersebut orang tua dan guru harus bisa mendamaikan pelalu bullying agar tidak semena-mena terhadap korban bullying. Orang tua dan guru harus bisa memberikan motivasi kepada anak-anaknya bahkan memberikan apa akibatnya jika melakukan tindakan bullying? Dan orang tua dan guru harus bisa bertindak cepat agar kasus bullying ini agar tidak terjadi lagi. Bahkan kurangnya pendidikan karakter di sekolahan bisa menjadi salah satu pemicu bullying. Sekolah memeliki peran penting dalam membentuk moral dan etika peserta.

Dengan begitu, penting untuk bersama-sama mengatasi perundungan dengan menciptakan budaya saling menghargai dan mendukung. Mari kita STOP kasus bullying ini dengan melakukan hal-hal baik diluar sekolah maupun didalam sekolah seperti melakukan aktivitas bersih-bersih lingkungan sekolah maupun diluar sekolah, tidak hanya itu anak remaja bisa melakukan seperti melakukan out bond di halaman sekolah agar anak remaja ini bisa memiliki kekompakan di teamnya, solidaritas tinggi dan masih banyak lagi.

Mari kita mencegah adanya kasus bullying ini agar kasus bullying ini tidak merambat atau bertambah banyak di lingkungan sekitar maupun di sekolah-sekolah. Tunjukkan bahwa kita bisa mengatasi hal ini dengan lebih baik lagi. Orang tua dan guru harus benar-benar cerdik dalam kasus bullying ini, orang tua harus bisa mendidik anaknya dengan baik beri pengertian keanaknya dan guru harus bisa menjaga anak didiknya agar bisa menjadi anak remaja yang lebih baik dan menghindari dari tindakan kasusu bullying ini. Mari kita mencetak generasi anak remaja ini stop bullying dan mencetak generasi anak remaja menjadi sang juara di berbagai atlit maupun juara dipendidikan yang diinginkan. Bullying merusak, hentikan bullying sekarang juga!!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun