Mohon tunggu...
Wywyk Junya Vevya
Wywyk Junya Vevya Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswi

Mahasiswi Universitas Maritim Raja Ali Haji

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kritik Sastra dalam Cerita Rakyat "Si Lancang Anak Durhaka"

18 Desember 2022   20:53 Diperbarui: 18 Desember 2022   20:55 943
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Terdapat pada halaman : 96

4. Kebajikan : "Lancang semakin malu, tiba-tiba ia marah kepada maknya. Hai, orang tua!, sampah apa yang engkau bawa padaku. Engkau kira aku bisa makan sampah seperti itu?, tampik si Lancang merasa malu".

Terdapat pada halaman : 99

5. Selain itu, terdapat beberapa ilustrasi yang menarik untuk membantu, memperjelas isi bacaan dan menambah minat para pembaca.

6. Kemudian, di dalam cerita rakyat ini menggunakan alur maju. Mengapa? Karena serangkaian peristiwa diceritakan dari awal hingga akhir. Dimulai dengan menceritakan masa kecil Si Lancang sampai tumbuh dewasa dan menghadapi berbagai macam konflik selama hidupnya. Oleh karena itu, para pembaca mudah memahami isi bacaan dengan baik.

Kekurangan buku :

Menurut saya, penggunaan tanda baca dalam buku ini kurang tepat. Hal ini bisa menyebabkan para pembaca kebingungan atau bahkan sulit untuk memahami isi dalam cerita tersebut.

Amanat :

            Amanat yang dapat di petik dalam cerita "Si Lancang Anak Durhaka", yaitu jangan sesekali kita menjadi seorang anak yang durhaka kepada kedua orang tua, terutama ibu. Ibu yang telah melahirkan hingga mendidik kita dengan penuh kesabaran sampai saat ini. Oleh karena itu, sayangilah ibu sebagaimana ia menyayangi kita. Selain itu, hendaklah jika berjanji jangan pada saat merasa bahagia saja. Tetapi, berjanjilah sesuai dengan pikiran dan hati agar janji tersebut tidak mudah diingkari begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun