Mohon tunggu...
Moheng Gonzales
Moheng Gonzales Mohon Tunggu... Seniman - Come Back
Akun Diblokir

Akun ini diblokir karena melanggar Syarat dan Ketentuan Kompasiana.
Untuk informasi lebih lanjut Anda dapat menghubungi kami melalui fitur bantuan.

five nine and seven three...

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Kecuali Air Mata dan Harapan yang Musnah!

29 Juli 2020   19:16 Diperbarui: 29 Juli 2020   19:20 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : AP Photo/Gemunu Amarasinghe via livescience.com

lihatlah disana
gemuruh pohon tumbang
hutan rimba
menjerit tak bersuara
sekelompok marga satwa
semburat terpontang-panting

ulah siapakah itu?
berani-beraninya berbuat semaunya
tanpa memikirkan
bakal terjadi nantinya
terlalu!...

apa yang ada di kepalanya
tak terbayangkan
hanya demi keserakahan
mengedepankan urusan pribadi
anak cucu jadi korban
merasakan dampaknya

terpikirkah olehnya?
suatu saat nanti
banjir bandang melanda
menyapu bersih segalanya

lalu,
hati kecil bertanya
mengapa terjadi bencana?

semua sepakat
tak perlu memberi jawaban
biarkan saja
alam yang akan menjawabnya

air meluap
membawa semua yang ada
tak tersisa
kecuali air mata
dan harapan yang musnah...!!!

* Singosari, 29 Juli 2020 *
@jbarathan

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun