adalah dinginnya pagi teramat sangat, segelas kopi panas belumlah mampu menghapus jejak kebekuan yang tertinggal.Â
musim telah berganti, ditandai kabut tipis yang jatuh di pelataran, daun-daun tak berbisik diam tak bersuara.Â
alam seolah enggan bersahabat dengan kita, kita kerap kali tak perduli akan gemuruh pohon-pohon tumbang.Â
tak lagi dapat diramal musim yang kini jadi tak menentu, mengikuti gejolak hati bagi mereka yang berduit dan serakah.Â
hutan dan rimba yang dulu hijau, menjelma gedung menjulang mencakar langit, musnah sudah tempat bermain.Â
pagi ini dingin bahkan terlalu dingin, alam membeku, jiwa membeku, menanti datangnya kehangatan cahaya mentari.Â
* Singosari, 27 Juli 2020 *Â
@jbarathan.Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H